Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), pada 2 Oktober 2009 lalu.
Untuk memeringati Hari Batik Nasional 2019, Yayasan Batik Indonesia dengan dukungan Djarum Foundation menggelar acara yang bertajuk 'Membatik untuk Negeri, Wujud Cinta kepada Batik Indonesia'.
Acara peringatan Hari Batik Nasional 2019 ini digelar di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (2/10/2019).
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, beserta istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, Ketua Dewan Kehormatan OJK Wimboh Santoso, turut menghadiri acara tersebut.
Dari pantauan Grid.ID, rombongan Presiden Jokowi tiba di Pura Mangkunegaran sekitar pukul 10.00 WIB.
Presiden Jokowi, Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla, ikut serta membatik bersama 500 pembatik yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri pelajar, komunitas dan beragam asosiasi yang bergerak di dunia batik nasional.
Jokowi terlihat mencoba membuat batik cap.
Sementara Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla mencoba membuat batik tulis dengan menggunakan canting.
Dalam rangkaian acara tersebut, juga disuguhkan tari Ambabar Batik karya almarhum GPH Herwasto Kusumo.
Tarian tersebut memperlihatkan proses pembuatan batik serta beragam motif batik tradisional.
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan yang secara simbolis dari presiden kepada pembatik, pengusaha, dan pedagang batik.
Baca Juga: Kisah Hari Batik Nasional Diakui UNESCO, Hingga Menarik Pesohor Dunia Kenakan Batik Indonesia
Batik-batik karya anak bangsa, baik dari komunitas, swasta, juga dipamerkan dalam acara ini.
Selain itu, terdapat beberapa stand dari Kementerian maupun dari BUMN.
Dalam pidatonya, mantan Wali Kota Solo itu mengaku senang lantaran membatik dijadikannya sebagai kurikulum muatan lokal di beberapa sekolah di Kota Solo.
"Saya senang karena anak-anak kita baik SMP, SMA, SMK mereka diajarkan muatan lokalnya adalah membatik," kata Presiden Jokowi saat ditemui Grid.ID di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (2/10/2019).
Bahkan salah satu SMK melakukan kegiatan membatik sebanyak tiga kali dalam satu minggu.
Hal ini tentu saja menjadi komitmen untuk menjaga pengakuan UNESCO yang menetapkan batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Baca Juga: Kementerian Pariwisata Resmikan Wonderful Culinary and Shopping Festival di Hari Batik Nasional
"Saya tanya ke salah satu SMK seminggu tiga kali. Tiga kali saya rasa sudah lebih dari cukup masa komitmen itu kita pegang terus,"
"Sehingga komitmen untuk menjaga pengakuan UNESCO yang menetapkan batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi betul-betul terus bisa kita pegang," papar Presiden Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengingatkan perlunya komitmen dalam mempertahankan pengakuan UNESCO tersebut.
Baca Juga: Hari Batik Nasional : Intip Pose Mesra Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo dalam Balutan Batik
"Harus diingat UNESCO kembali mengevaluasi pengakuan tersebut,"
"Oleh karena itu, kita harus tunjukkan kerja keras kita dalam melestarikan batik. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mempertahan kan penetapan dari Unesco ini," lanjutnya.
Saat diwawancarai para awak media usai mengisi acara tersebut, kakek dari Jan Ethes itu mengatakan Indonesia memiliki ribuan macam batik yang tentu saja perlu dikenalkan kepada generasi muda.
Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional, Christine Hakim Punya Arti Tersendiri Memaknainya
"Di SMK-SMK sudah menjadi muatan lokal. Tadi saya tanya seminggu 3 kali saya rasa itu bagus dan bisa dilaksanakan di SMP atau SMK untuk mengenalkan sejak awal mengenai batik dan filosofinya,"
"Kita memiliki ribuan macam batik, yang satu persatu harus kita kenalkan kepada anak-anak muda terutama," tandasnya.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, Berikut Makna di Balik 4 Motif Batik dari Pulau Jawa
(*)
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Asri Sulistyowati |