Grid.ID - Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat baru saja memakan korban rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (10/2/2018).
Ada 27 orang meninggal dunia dan 16 orang lainnya dikabarkan alami luka.
Begitu kabar kecelakaan itu beredar, langsung berita angkernya Tanjakan Emen langsung merebak.
Ada beberapa versi cerita mistis yang berkaitan dengan angkernya Tanjakan Emen.
Salah satunya yang dikutip dari berbagai sumber adalah soal kecelakaan supir oplet Subang-Bandung bernama Emen.
(BACA : Akibat Cabuli Penumpang, Pemuda Diduga Driver Transportasi Online di Tembak Polisi)
Pria itu juga disebut-sebut sebagai supir pemberani, dengan alasan hanya dia yang berani mengemudikan kendaraan umum di kawasan pegunungan itu pada malam hari.
Sayangnya saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang, Emen alami kecelakaan dan tewas di daerah itu.
Cerita yang beredar di masyarakat, tubuh Emen terbakar hidup-hidup di kecelakaan naas yang diperkirakan pada 1964 tersebut.
Keangkeran Tanjakan Emen itu yang kemudian juga membuat beredar ritual yang dilakukan pengemudi.
Konon ritual menyalakan rokok lalu membuangnya ke pinggiran jalan di Tanjakan Emen, dilakukan agar perjalanan mereka tak diganggu arwah Emen.
Soal nama ayahnya yang melegenda, Wahyu yang mengaku anak supir pemberani bernama Emen memberikan tanggapannya.
Menurutyang dikutip dari TribunBogor.com, Wahyu cerita bahwa kecelakaan yang menimpa Ayahnya memang benar terjadi.
(BACA : 4 Hal Ini Bisa Menyebabkan Keguguran, Simak Penjelasannya di Sini yuk! )
Namun ia menepis berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi di sana diakibatkan oleh arwah Emen yang gentayangan.
"Lagi pula waktu itu bapak saya tidak meninggal di sana, tapi di Rumah Sakit Ranca Badak," ujar Wahyu yang juga berprofesi sebagai sopir angkot di daerah Lembang.
"Waktu itu saya berusia kira-kira 8 tahun. Bapak saya memang sopir oplet Subang – Bandung, ketika itu kemungkinan remnya blong, kemudian opletnya nabrak tebing, terbalik kemudian terbakar.
Seingat saya cuma 2 orang yang selamat waktu itu,” lanjutnya.
Setelah wafat di Rumah Sakit kemudian jenazah Emen dimakamkan di pemakaman umum di daerah Jayagiri, Lembang.(*)
Kolaborasi Tematik PT KAI dan Kemenekraf Edisi Lebaran 2025, Gandeng Sejumlah Kreator IP Lokal
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |