Grid.ID - Pemerintah provinsi Aceh akan menggelarAceh International Marathon 2018 di Sabang, 29 Juli mendatang.
Sayangnya, sampai saat ini sejak ajang lari sejauh 42 kilometer tersebut dibuka, baru 200 peserta yang mendaftar.
"Jumlah yang mendaftar, baru seminggu kami buka hanya baru 200 yang mendaftar," kata Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (13/2/21/2018).
Ternyata, penyebab rendahnya minat peserta yang mendaftar itu antara lain isu penolakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di tanah rencong tersebut.
"Kami mengalami agak kesulitan sedikit gara-gara LGBT tadi," kata dia.
(Punya 3 Penyakit Ini, Sebaiknya Kamu Jangan Ikut Lari Marathon)
Persoalan lainnya adalah soal kekhawatiran baju yang digunakan dalam acara lari maraton di Sabang tersebut.
"Gara-gara salah paham tentang kostum, baju. Ini Sabang, kita enggak katakan harus pakai jilbab semua pelari (wanita), atau pakai sorban untuk pelari laki-laki," kata dia.
"Tapi masyarakat peserta ini was-was. Termasuk dampak akibat ada bupati yang meminta pramugari pakai jilbab," kata dia.
(Berlari Dengan Bonus Plus, Inilah 11 Fakta Queenstown Marathon 2017, Nomor 4 dan 5 Tak Disangka )
Aceh Marathon adalah lomba lari perdana berskala Internasional dengan menyediakan kategori 5 K, 10 K, Half, dan Full marathon.
Rute marathon sejauh 42,195K akan mengelilingi pulau Weh dan akan mengekspose keindahan pulau.
Aceh Marathon diproyeksikan sebagai ikon olah raga dan pariwisata di Aceh.
Saat ini, Aceh Marathon 2018 memberikan promo biaya pendaftaran.
Untuk peserta domestik dengan kategori 21 K atau half marathon biayanya Rp 400 ribu.
Biaya pendaftaran sudah termasuk tiket kapal dan shuttle bus dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh ke Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh (PP) serta dari Pelabuhan Dermaga Balohan Sabang ke hotel/homestay masing-masing. (*)
Dulu Tinggal di Pelosok Nusantara, Betrand Peto Ngaku Tak Pernah Makan Apel, Kini Bisa Makan Sekali Langsung 4 Kilo