Grid.ID - Penyebab kematian anak kembar Irish Bella adalah Twin-to-Twin Transfusion Syndrome yang mana sang artis sempat alami gejala TTTS.
Gejala TTTS (Twin-to-Twin Transfusion Syndrome) sempat dialami Irish Bella beberapa waktu sebelum akhirnya kedua anak kembarnya meninggal dunia.
Akibat gejala TTTS (Twin-to-Twin Transfusion Syndrome) yang dialami sebelum kedua anak kembarnya meninggal, Irish Bella sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Baca Juga: Meninggal Sebelum Waktunya Lahir, Begini Wajah Anak Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni: Oh My God!
Seperti yang diketahui, Irish Bella sempat harus dirawat di rumah sakit dan badrest beberapa waktu sebelum kedua janinnya meninggal di dalam rahim.
Kedua anak kembar Ammar Zoni dan Irish Bella yang baru berumur 25-26 minggu atau 6 bulan meninggal dunia dalam kandungan pada Minggu (6/10/2019).
Anak kembar Irish Bella yang telah diberi nama Aiona Aisyah Bella Akbar dan Aiora Khadijah Bella Akbar lantas dimakamkan di TPU Kalimulya 1, Depok, Jawa Barat.
Penyebab anak kembar Irish Bella meninggal dunia pun diungkap dokter yang menangani kehamilan istri Ammar Zoni itu.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Dokter Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal yang menangani Irish Bella, kondisi ini terjadi akibat janin mengalami kondisi twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).
TTTS terjadi akibat salah satu janin mengalami perubahan sistem pembuluh darah yang akhinya berdampak pada janin yang satunya.
Baca Juga: Dokter Jelaskan Kronologi Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella dalam Kandungan
Tak hanya itu TTTS juga bisa menyebabkan ibu mengalami komplikasi dan pembengkakan akibat janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh).
Pembengkakan itu juga pernah dibagikan oleh Irish Bella di akun Instagramnya, pada (28/9/2019) lalu.
Irish pun mengabarkan bahwa ia tidak boleh banyak keluar rumah dan harus istirahat total.
Tak hanya itu, tanda-tanda TTTS yaitu adanya indikasi infeksi saluran kemih juga sempat didiagnosa dokter pada kehamilannya waktu itu.
Hal ini seperti pengakuan Irish Bella saat dijumpai Grid.ID di kawasan Lippo Mall, Jakarta Selatan, pada Minggu (15/9/2019) lalu.
"Jadi katanya ada indikasi infeksi di saluran kemih. Tapi sesudah pengembangan selama tiga hari nggak ada apa-apa, semuanya aman," ungkap Irish Bella.
Baca Juga: Cucu Kembarnya Meninggal dalam Kandungan, Begini 2 Postingan Pilu Ayah Irish Bella
Ia pun mengaku awalnya mengalami pendarahan dan beberapa kali kontraksi.
"Nggak terlalu serius sih. Pendarahan juga bukan yang parah, karena kecapekan aja, disuruh bed rest,"
"Soalnya perut juga ada beberapa kali kontraksi. Maksudnya daripada ambil resiko jadi mending dirawat di rumah sakit aja. Kan diawasi dokter dan suster juga," ungkap Irish Bella.
Karena itulah Irish Bella harus menjalani badrest di rumah sakit selama 3 hari dua malam.
Dilansir Grid.ID dari laman http://www.childrenshospital.org kondisi TTTS adalah kondisi yang cukup langka terjadi pada kehamilan anak kembar.
Hanya ada sekitar 10 persen dari kehamilan kembar identik karena berbagi plasenta.
Di AS hanya ada sekitar 2000 pasien per tahun yang mengalami TTTS.
Twin-twin transfusion syndrome (TTTS) adalah masalah di mana satu janin - donor kembar - memompa darah ke janin lain - kembar penerima.
Tanpa intervensi, 'kembar penerima' menerima terlalu banyak darah dan dapat mengalami kelebihan cairan, gagal jantung hingga kematian, dan 'kembar donor' dapat meninggal karena tidak memiliki cukup darah (anemia parah).
Hampir semua kembar identik bertukar darah melintasi plasenta, tetapi biasanya pertukaran terjadi secara seimbang.
Pada TTTS, koneksi darah di dalam plasenta abnormal dan darah mengalir tidak merata di antara kedua janin.
Apa yang menyebabkan TTTS?
Penyebab pasti TTTS belum diketahui.
Akan tetapi, ada beberapa variasi perkembangan pembuluh darah yang dapat menyebabkan pertukaran darah yang tidak seimbang.
Selain itu, respons janin terhadap perubahan volume darah dapat memperburuk kondisi tersebut.
Berikut beberapa gejala TTTS yang bisa menimpa kedua janin kembar dan perlu diwaspadai.
Gejala kembar penerima:
- jumlah urin yang sangat besar di kandung kemih
- terlalu banyak cairan ketuban di dalam kantung (polihidramnion)
- lebih besar dari donor kembar dan mungkin bengkak dengan terlalu banyak darah
- gagal jantung bawaan karena kelebihan darah
Gejala kembar donor:
- sedikit atau tidak ada urin di kandung kemih
- terlalu sedikit cairan ketuban di dalam kantung (oligohidramnion)
- jauh lebih kecil dari kembar penerima
Tanda-tanda kondisi ini dapat dicatat pada USG rutin prenatal, atau dokter kandungan harus merujukmu untuk USG jika ukuran uterus kamu lebih besar dari seharusnya selama minggu kehamilan.
Perbedaan dalam pengukuran tidak selalu berarti bahwa ada masalah.
Akan tetapi jika masalah dicurigai pada USG, kamu mungkin harus dirujuk ke dokter lain yang berspesialisasi dalam kasus-kasus berisiko tinggi untuk USG Level 3 yang lebih rinci.
Tes lain yang harus dilalui meliputi:
Ekokardiografi janin: Ultrasonografi khusus jantung bayi.
Baca Juga: Kehilangan Bayi Kembarnya, Kondisi Irish Bella Diungkap Ammar Zoni
Studi aliran Doppler: Ini memungkinkan dokter menilai aliran darah di pembuluh darah dan arteri umbilikalis, otak janin, dan jantung janin.
Magnetic resonance imaging (MRI) : Untuk menentukan apakah ada kerusakan neurologis pada kembar donor; itu mengambil gambar otak janin melalui perut ibu
Temuan USG yang mengarah ke diagnosis TTTS termasuk kembar identik dengan plasenta bersama dan pembuluh darah yang berkomunikasi tidak normal.
Anda mungkin juga mendengar istilah "kembaran macet," yang merujuk pada kembaran donor, yang, dengan sedikit cairan di dalam kantung, dibatasi dalam gerakan dan dapat menjadi menempel di rahim.
Ketika satu kembar meninggal, ada risiko kematian serius atau cedera neurologis parah pada janin lainnya. Tanpa pengobatan, kematian akan terjadi pada sekitar 80 persen dari kasus ini. (*)