Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Kasus pengeroyokan dan pembullyan kembali dilakukan oleh kelompok siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Magetan.
Korban dari tindakan kekejaman mereka ialah seorang siswi SMKN 1 Kartoharjo, Magetan.
Melansir dari Suryamalang.com pada Senin (7/9/2019), kuat dugaan kasus pengeroyokan itu dipicu karena ada pelaku yang cemburu.
Hal diketahui berdasarkan pernyataan korban yang sehari sebelum kejadian mengunggah foto bersama pacarnya.
Usut punya usut, pacar dari korban ini ternyata cowok yang disukai pelaku dan diidam-idamkannya.
"Awalnya kan saya update status di WhatsApp dalam HP milik pacar saya. Begitu status naik, ada cewek kirim WA ke nomor HP pacar yang saya bawa.
"Isinya mengolok-olok, tapi tidak saya tanggapi, dan hanya saya jawab ya, tidak," kata korban sebut saja Ina dikutip dari Suryamalang.
Namun karena korban menjawab singkat, pelaku jadi naik pitam dan nekat mengajaknya bertemu.
Menurut penuturan korban, jawabannya yang singkat dianggap pelaku sebagai sebuah hinaan.
Baca Juga: Dibully, Disiram Bensin dan Dibakar, Bocah 8 Tahun Ini Kini Berjuang Antara Hidup dan Mati
Entah seperti apa kelanjutannya, akhirnya korban dan pelaku bertemu.
Saat itu, tiba-tiba saja korban dilempar ponsel oleh pelaku dan mengenai pelipis sebelah kirinya.
Korban yang berinisial IMS kemudian ditarik hijabnya dari arah belakang sampai terjatuh.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Bully, Seorang Kakek Balas Dendam dan Tembak Teman Sekelasnya di Acara Reuni
Tak berhenti di situ, pelaku yang membawa serta teman-temannya juga mengeroyok korban bersama-sama.
Korban mengaku diinjak pada bagian dada sebelah atas dan dipukul bibirnya menggunakan ponsel.
"Pastinya tidak tahu berapa orang yang mengeroyok saya, tapi yang terasa ada yang menarik kemudian menginjak-injak dada atas dekat bahu kiri saya.
Baca Juga: Ngaku Pernah Dibully Saat SMP, Lee Jinhyuk UP10TION Ungkap Penyebabnya
"Lemparan HP mengenai pelipis, dan membuat berdarah-darah itu, saya hilang kesadaran," katanya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 1 Kartoharjo, Arif Mukayat membenarkan kasus tersebut memang menimpa salah satu siswa didiknya.
"Benar tadi anaknya sudah masuk sekolah karena anak tersebut dipanggil Polisi untuk dimintai keterangan, saya sabagai Wakasek Bidang Kesiswaan ke Polsek untuk mendampinginya," kata Arif.
Baca Juga: Menjadi Korban Bully, Seorang Bocah Dianiaya Teman Kelasnya Hingga Ujung Pencil Menancap di Dada
Arif juga mengatakan jika pelipis siswi itu ada lubang sekitar 1,5 centimeter.
Beberapa bagian seperti bibir, bahu dan dada kiri juga mengalami sakit.
Sementara itu, kasus pengeroyokan hampir serupa juga pernah menimpa seorang siswi yang bersekolah di SMK kawasan Bekasi Timur.
Melansir dari Kompas.com pada 21 Agustus 2019 lalu, GL (16) dikeroyok oleh tiga orang yang lebih tua darinya di sebuah taman dekat kompleks sekolah.
Tiga pelaku tersebut ternyata ada yang menjadi kakak kelasnya, dan ada yang merupakan alumunus SMK tempat GL bersekolah.
Saat itu, GL mengalami tindakan pengeroyokan seperti dijambak, dicekik, dipukul, ditampar dan dilucuti kerudungnya.
Aksi brutal tersebut bahkan direkam oleh para pelaku dan disebarkan di grup Whatsapp.
GL sendiri saat itu mengalami trauma berat hingga tak mau keluar rumah dan bersekolah.
Namun karena bujukan sekolah dan teman-teman seangkatannya yang mendukungnya, korban akhirnya mau kembali masuk sekolah.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Surya Malang,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |