Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Entah dosa apa yang dilakukannya, bocah 10 tahun asal Desa Nglobar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini hingga ditinggalkan ibu kandungnya.
Rosma (10) hanya tinggal berdua bersama neneknya yang sudah renta di rumah berukuran 7x7 meter.
Semenjak kecil, Rosma menderita lumpuh hingga tak bisa menggerakan tubuhnya.
Tubuhnya juga tak tumbuh layaknya anak seusianya.
Tubuhnya kurus kerontang dan tak bisa berbicara, bermain, maupun belajar seperti teman sebayanya.
Ia hanya terbaring lemas dengan tatapan kosong mengarah ke atas.
Beberapa kali suara rintihan dan tangisan kecilnya yang menyayat hati kerap terdengar kala beberapa warga melintas di depan rumahnya.
Rosma juga sesekali merengek kencang seperti ingin meminta sesuatu.
Namun tak jelas apa yang diucapkannya, ia seperti ingin mengatakan jika ia merasa kesakitan.
Nenek Rosma, Mbah Rani (75), juga tak tau pasti apa yang membuat cucunya tersebut terus-terusan merengek.
Saat Rosma mulai menangis, terkadang mbah Rani menggendongnya dan tangisan Rosma akan langsung mereda.
Mbah Rani dan Rosma hanya berdua tinggal di rumah mungil yang sudah reot termakan usia.
Selama ini, mbah Rani memang hidup sebatang kara, dan bekerja seorang diri untuk menghidupi diri dan cucunya.
Rumahnya hanya berdindingkan anyaman bambu dan berlubang di mana-mana sehingga terkadang angin dingin masuk di malam hari.
Lantainya juga hanya berupa tanah, dan beberapa penyangganya tampak sudah rapuh.
Mereka juga tak memiliki kamar mandi, hanya terdapat bilik kecil di depan rumah yang diletakkan ember sebagai pengganti kamar mandi.
Baca Juga: Pilu, 20 Tahun Menabung untuk Umrah, Pria Ini Malah Ditipu dan Ditelantarkan Biro Travel
Sehari-hari mbah Rani mengandalkan hidup dari kegiatannya bertani.
Setiap hari ia menggarap lahan sawah kecil peninggalan dari suaminya.
Untuk beberapa waktu, Rosma bahkan harus tinggal sendirian di rumah karena mbah akan pergi ke sawah pada subuh hari.
Baca Juga: Kisah Haru Siti, Ibu Dua Anak Ditelantarkan Suaminya yang Baru Dinikahi
"Mau gimana lagi, saya harus bekerja ke sawah. Cucu saya sudah biasa saya tinggal. Pulangnya saya gendong dan saya suapin makan."
"Rosma itu makannya yang lembut. Seperti nasi dan tahu. Sehari tiga kali makannya," kata mbah Rani.
Mbah mengaku selama ini ia tulus merawat Rosma karena mau bagaimana pun Rosma tetaplah cucu yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri.
"Bagaimanapun ini cucu kandung saya, sudah seperti anak sendiri. Saya itu kadang tak kuasa menangis melihat nasib Rosma," ujar mbah Rani.
Baca Juga: Miris, Wanita Hamil Meninggal Setelah Ditelantarkan Oleh Para Petugas Medis Rumah Sakit
Mbah bercerita sejak awal ibu kandung Rosma sudah menelantarkan darah dagingnya itu semenjak kecil.
Saat itu Rosma baru berusia 2 tahun, Sumarni ibu kandungnya kabur begitu saja saat tiba-toiba datang ke rumah mbah.
Sumarni sempat pamit sebentar, namun setelahnya ia tak kembali lagi sampai delapan tahun lamanya.
"Namun, baru beberapa jam datang, Sumarni tiba-tiba pamitan mau keluar sebentar."
"Saat itu saya percaya saja. Namun, Sumarni tak juga kembali hingga delapan tahun ini.
"Tidak ada kabar juga sampai saat ini. Kirim uang juga tidak pernah."
"Malah saya dapat kabar dari tetangga di Serang jika anak saya, Rustomo, masuk rumah sakit dan meninggal dunia lima tahun lalu," kata Mbah Rani.
Sementara itu, kasus penelantaran anak juga pernah terjadi di Medan.
Melansir dari Tribun Timur pada 31 Juli 2019 silam, dua bocah balita ditelantarkan kedua orang tuanya begitu saja di pinggir jalan.
Dua balita berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu tampak hanya bisa menangis tak berdaya.
Bocah perempuan itu bahkan beberapa kali sempat berteriak memanggil mamahnya sembari menangis.
Polisi masih mencari identitas orangtuanya, dan untuk sementara waktu kedua balita itu dirawat di panti asuhan kawasan Kecamatan Medan Tuntungan.
(*)
Anggunnya Aaliyah Massaid saat Maternity Shoot, Berbalut Gaun Panjang Tanpa Umbar Perut Seksi
Source | : | Tribun Timur,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |