Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Perseteruan antara Cita Citata dengan Yusuf Oeblet, music director pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 (PKN) memang telah berakhir.
Permohonan maaf Yusuf Oeblet yang disampaikan melalui media diterima oleh Cita Citata.
Kendati demikian, Cita Citata berusaha untuk menjelaskan keadaan sebenarnya.
Namun, sore tadi Selasa (8/10/2019), di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Cita Citata menyampaikan keadaan sebenarnya yang ia rasakan.
Menurutnya, tudingan atas dirinya yang tidak hafal lagu Cublek Cublek Suweng itu tidak tepat.
"Aku hafal (lagunya) yang aku nggak hafal masuknya karena kalau aransemen lagu itu cuma yang buat aransemen sama Tuhan yang tahu di mana masuknya," jelas Cita Citata.
"Kan artinya mood dari lagunya itu berubah jadi masuknya pun berubah nggak tahu ke mana kalau nggak ada yang guide (memandu) juga kita nggak tahu," sambungnya.
Baca Juga: Inilah Sosok Haydar Pratama, Pilot Ganteng Mantan Kekasih Kahiyang Ayu
Bukan pengalaman baru, ternyata kejadian serupa juga pernah diterima oleh pelantun Goyang Dumang itu.
"Kejadian ini juga sebenarnya sering terjadi walaupun kita di TV pun sering banget terjadi seperti ini miskom dari aransemen lagu, tapi biasanya kalau diaransemen pasti ada yang nge-guide saat GR (gladi resik) karena dari situ untuk melancarkan saat perform di hari H," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat itu Cita Citata merasa tak terima karena Yusuf Oeblet meneriakinya lantaran ia tak tahu kapan harus masuk ke lagu Cublek Cublek Suweng yang telah diaransemen ulang.
Baca Juga: Rutin Konsumsi Daun Ubi Jalar dan Rasakan 8 Manfaat Kesehatan ini Bagi Tubuh
Merasa kecewa, Cita akhirnya turun panggung dan memposting perasaanya di akun Instagram pribadinya.
Di hari yang sama, pihak penyelenggara acara Pekan Kebudayaan Nasional beserta Yusuf Oeblet akhirnya meminta maaf secara terbuka melalui media.
Cita pun akhirnya juga menggelar jumpa pers di kawasan Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019) dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan maaf tersebut. (*)
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Nurul Nareswari |