Grid.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) diserang orang yang tak dikenal.
Orang tak dikenal tersebut langsung menyerang Menkopolhukam Wiranto, yang terlihat baru saja turun dari mobil.
Mengutip Tribun Jakarta, Menkopolhukam Wiranto ditusuk pada Kamis (10/10/2019) siang, sekitar pukul 12.00 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamanan Menes, Pandeglang, Banten.
Baca Juga: Kronologi Menkopolhukam Wiranto Ditusuk, Diserang Tepat di Depan Warga dan Anak-anak Sekolah
Aksi penusukan ini dilakukan setelah Wiranto baru saja mengikuti acara peresmian di Universitas Mathala'ul Awal di Pandeglang, Banten.
Akibatnya, Menkopolhukam mengalami luka tusuk yang cukup dalam.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur RSUD Berkah yang memberi penanganan awal menyebut, Wiranto dirujuk ke RSPAD Gator Subroto Jakarta.
Saat berada di IGD RSUD Berkah, Wiranto dipangku oleh ajudannya dan masih sadar.
"Beliau mendapat dua luka di bawah perut dan ditangani RSUD dalam kondisi sadar," ungkap Firmansyah.
Di sisi lain, aparat kepolisian langsung meringkus pelaku penusukan yang menyerang Wiranto.
Mengutip Kompas TV, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, kedua terduga pelaku sudah dibawa ke Polda Banten.
"Dugaan yang saya dapat dari Polda Banten, laki-laki terpapar paham radikal ISIS. Perempuan masih didalami," ucap Dedi.
Berdasarkan rilis pers Polres Pandeglang yang diterima Grid.ID, pelaku laki-laki bernisial SA alias Abu Rara (31) merupakan warga asal Medan, Sumatera Utara.
Sedangkan pelaku perampuan, FA (21) merupakan warga Brebes yang kini tengah tinggal mengontrak di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Aksi kedua pelaku tersebut juga disaksikan oleh seorang warga setempat yang berada di lokasi.
"Rombongan berhenti, beberapa orang ikut menjaga Wiranto ketika turun dari mobil.
Tiba-tiba ada satu orang tidak dikenal menusuk Pak Wiranto, lalu ada satu orang perempuan lagi bercadar yang berusaha untuk menusuk," ungkap Madrain, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Kini, pihak kepolisian tengah mencoba menyelidiki apakah pelaku SA memiliki jaringan dengan JAD Cirebon atau JAD Sumatera.
"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," imbuh Dedi.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,Grid.ID,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |