Grid.ID - Membersihkan perabotan dengan semprotan merupakan kegiatan yang nggak asing bagi para wanita.
Namun ternyata di balik kebiasaan baik ini, terdapat risiko jangka panjang pada paru-paru.
Bahan kimia yang berbahaya termasuk amonia dalam produk menyebabkan penurunan fungsi paru dalam jangka panjang.
Efek penurunan fungsi dari semprotan pembersih sama dengan merokok kurang dari satu pak rokok sehari.
(BACA: Gampang Dicari, 7 Bahan Makanan Ini Ampuh Menurunkan Tekanan Darah loh!)
Hal ini terjadi karena paparan secara konstan yang merusak membran paru-paru sehingga mempercepat pelemahan paru-paru.
Dilansir Grid.ID dari Express UK, Profesor Dr Cecile Svanes dari University of Bergen di Norwegia menjelaskan, "Meskipun efek jangka pendek dari bahan kimia pembersih pada penderita asma menjadi semakin meningkat, kita kurang mengetahui dampak jangka panjangnya."
"Kami khawatir bahan kimia tersebut, dengan terus menerus menyebabkan sedikit kerusakan pada saluran pernapasan dari hari ke hari, dapat mempercepat laju penurunan fungsi paru-paru yang terjadi seiring bertambahnya usia."
(BACA: Waspadai 9 Tanda Kanker Leukimia Ini pada Anak, Hati-hati ya!)
Penelitian ini diikuti 6.235 laki-laki dan perempuan dari usia rata-rata 34 selama dua dekade berikutnya sebagai bagian dari Survei Kesehatan Pernafasan Masyarakat Eropa.
Kebiasaan merokok juga dimasukkan sebagai variabel untuk memperhitungkan efek merokok dari waktu ke waktu pada penurunan fungsi paru-paru.
"Risiko pekerja bersih-bersih sebanding dengan merokok kurang dari 20 pack pertahun. Sebagian besar agen pembersih memiliki efek iritatif pada selaput lendir saluran udara."
"Salah satu penyebab penurunan kesehatan saluran pernapasan pada pekerja bersih-bersih adalah paparan berulang terhadap bahan pembersih dari waktu ke waktu, sehingga menyebabkan perubahan persisten di saluran napas."
(BACA: 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Untuk Menurunkan Berat Badan)
Mr Svanes menyimpulkan: "Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam bahan kimia pembersih jangka panjang sangat mungkin menyebabkan kerusakan substansial pada paru-paru. Bahan kimia ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan, karena kain dan air bersih lebih dari cukup untuk membersihkan perabotan."
Penelitian ini dipublikasikan di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine American Thoracic Society. (*)
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |