Grid.ID - Inses atau perkawinan sedarah memang dilarang.
Bukan hanya secara norma masyarakat, tapi secara agama hal itu terlarang karena akan membawa dampak yang buruk dalam berbagai hal termasuk keturunannya.
Inses memang hal yang tabu hampir di setiap budaya di seluruh dunia.
Namun, para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.
(BACA : Rumah Mewah Berlapis Emas Roro Fitria Ternyata Bertetangga dengan Kandang Ayam dan Gubuk Kosong )
Nah, akibatnya mereka harus membayar mahal kerena mutasi genetik menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan.
Inilah kelainan-kelainan yang pernah terjadi pada akan yang dilahirkan dari pernikahan sedarah.
1. Rahang bawah lebih panjang
Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol.
Sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.
Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.
2. Tengkorak memanjang di bagian belakang
Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
3. Jari-jari menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.
(BACA : Dulu Jadi Idola, Sekarang Begini Nasib Kekasih Nabila Syakieb di Sinetron 'Cinta SMU' )
4. Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia).
Sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
5. Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly.
Kondisi itu di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
6. Bibir sumbing
Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar, dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.
7. Kaki pekuk
Inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.
8. Albinisme
Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.
9. Asimetri berat
Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri).
Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.
10. Tubuh mini
Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld.
Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.
11. Ketidaksuburan
Anak-anak yang dihasilkan dari inses tidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati.
Dengan cara ini, hubungan inses seringkali tidak subur.
Jika seseorang berhasil memiliki anak melalui inses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.
12. Skoliosis
Saat inses terjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, seperti skoliosis jauh lebih mungkin terjadi.
13. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Anak yang lahir dari inses cenderung sakit-sakitan.
Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.
14. Kriptorkismus
Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yang bisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.
Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubungan inses. (*)
Artikel Ini Pernah Tayang di Intisari Online dengan Judul "Inilah Kelainan-kelainan yang Pernah Terjadi pada Anak yang Lahir dari Pernikahan Sedarah, Ada yang Sangat Mengerikan"
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |