Grid.ID - Petronela Kao bersama lima orang kerabatnya menjemput jenazah Adelina Sau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal setelah dianiaya majikannya di Malaysia.
" Adelina...", teriakan itu keluar dari mulut Petronela Koa, begitu melihat peti jenazah Adelina Sau yang diangkut dari ruang kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuju mobil jenazah (17/2/2018).
Air mata pun mengucur deras membasahi seluruh wajah Petronela, saat mendekati peti jenazah keponakannya.
Mengenakan sandal jepit warna merah, dipadu celana jins biru tua dan kemeja biru bercampur putih serta selendang khas Suku Dawan, Petronela terus menangis dan memegang peti jenazah keponakannya.
Selendang yang dikalungkan di lehernya, dipakai untuk menyeka air mata yang terus menete dari kedua bola mata perempuan berambut ikal itu.
(BACA : Terungkap! Inilah Alasan Dhawiya Zaida Konsumsi Sabu! Dari Sini Mereka Mendapatkannya?)
Sesekali beberapa orang keluarga maupun petugas dari BPTKI berusaha menenangkannya, namun Petronela terus saja menangis.
Tangisan Petronela sempat terhenti ketika petugas dari Kementerian Luar Negeri dan BP3 TKI Kupang, menyerahkan jenazah Adelina kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.
Peti yang berisi jenazah Adelina kemudian dimasukan ke dalam mobil jenazah milik BPTKI. Petronela pun dengan cekatan, lalu masuk ke dalam mobil dan langsung duduk di kursi bagi kiri, persis di samping peti jenazah.
Tangis Petronela pun terus berlanjut saat berada di dalam mobil, hingga pintu mobil ditutup.
Bersama jenazah Adelina, Petronela yang tak mau bicara, kemudian bersama kerabatnya bergerak menuju rumah duka di asal Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Perjalanan yang bakal mereka tempuh berjarak lebih kurang 150 kilometer arah Timur Kota Kupang.
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri