Grid.ID - Kanker tenggorokan disebabkan oleh tumor kanker yang terbentuk pada laring.
Efek dari kanker ini akan menyebabkan perubahan suara.
Jika perkembangan tumor menjadi cukup besar maka akan menyebabkan seseorang kesulitan berbicara.
Tumor tenggorokan bisa muncul dibagian tenggorokan mana saja, gejalanya meliputi sakit tenggorokan, sakit telinga dan nyeri saat menelan.
(BACA: Ini 4 Alasan Utama Mengapa Rambutmu Mendadak Tipis, yuk Kepoin!)
Gejala awal kemunculan kankernya adalah terdapat sesuat di kelenjar getah bening.
Dilansir dari laman health, Grid.ID menyebutkan beberapa fakta terkait kanker tenggorokan ini.
1.Kanker tenggorokan bukan penyakit orangtua
Kanker ini diidentikan dengan orang-orang tua yang memiliki kebiasaan merokok.
Tapi menurut seorang dokter mengatakan bahwa kebanyakan pasien yang ia tangani berusia 50-an dan beberapa bahkan lebih muda lagi.
Menurut American Cancer Society hampir 50000 orang didiagnosis menderita kanker ini dengan usia rata-rata 62 tahun dan seperempat pasein berusia di bawah 55 tahun.
(BACA: Tak Hanya Menghambat Penuaan, Ini Dia 5 Manfaat dari Anggur Merah, Apa Aja nih?)
2. Disebabkan oleh HPV
Para dokter memperkirakan indikasi kenaikan kanker tenggorokan pada orang muda dikaitkan dengan HPV, salah satu penyakit menular seksual.
Virus ini bisa ditularkan saat melakukan hubungan bercinta secara oral.
Kanker tenggorokan terkait HPV lebih sering terjadi pada kaum pria, tapi tidak jarang juga terjadi pada wanita.
3.Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebih
Tak perlu diragukan lagi paparan rokok bisa merusak seluruh komponen dalam tubuh ditambah lagi dengan kebiasaan minum yang buruk.
(BACA: Bukan Karena Jarang Keramas, Ternyata Ini Penyebab Munculnya Ketombe)
4.Kanker tenggorokan dapat diobati bahkan ketika mencapai stadium IV
Terlepas dari tingkat tertinggi kanker tenggorokan, seorang dokter mengugnkapkan bahwa kanker tenggorokan masih bisa diobati.
Tingkat keberhasilannya melalui hal responsivitas kanker terhadap pengobatan saat ini selama pasien didiagnosis dan dirawat.
Sang dokter menyarankan untuk mengidentifikasi kanker sekitar 6 sampai 8 minggu ketika seseorang pertama kali merasakan sesuatu. (*)
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |