GRID.ID - Anda yang sempat menikmati sepakbola Indonesia di era awal 2000-an tentu sempat mendengar nama Alexander Pulalo.
Ya, pemain kelahiran Papua ini sempat akrab di penggemar sepakbola nusantara.
Dia bahkan sempat membela Timnas Indonesia, satu angkatan bersama Ponaryo Astaman di tim Piala Asia 2004.
Alex Pulalo hilir mudik di sejumlah tim besar Indonesia, mulai Semen Padang, Persib Bandung, sampai Arema.
Karena punya pengalaman dan jadi rebutan tim-tim Idonesia, menjadi pesepakbola bergaji tinggi pun sempat ia rasakan.
Namun, roda nasib berputar kurang baik untuknya.
Setelah masa jayanya usai, kehidupannya berputar drastis.
Tanpa pekerjaan tetap, Ia jatuh miskin, dan hanya punya satu rumah sisa-sisa kejayaannya sebagai pesepakbola.
Kisah Alexander Pulalo terangkat kembali setelah ia jadi 'sasaran' di acara reality show Uang Kaget, yang diputar oleh sebuah televisi swasta.
Reality show ini biasanya memilih sasaran orang-orang miskin.
Dalam acara ini, seorang 'sasaran' akan menerima uang, untuk dibelanjakan dalam waktu tertentu.
Alexander Pulalo pun sempat mengungkap kehidupan pribadinya di acara ini.
Ia sempat bekerja sebagai sopir di Jakarta, tapi kini ia menganggur.
Satu-satunya harapan buat dia adalah 'panggilan' main sepakbola tarkam, dengan bayaran antara Rp 300 - 500 ribu.
Tentu saja, usia Alex Pulalo yang kini sudah di angka 44 tahun, tak bisa membuatnya terus berharap akan 'panggilan' itu.
Alex Pulalo juga menyesali ia bergaya hidup mewah saat menjadi pemain bola.
"Apakah saat bapak di puncak kejayaan, bapak bergaya hidup glamor?," tanya host acara Uang Kaget.
"Ya, seperti itu," jawab Alexander Pulalo, mengangguk lemah.
Lebih menyedihkan, adalah kehidupan rumah tangganya.
Ia kini tinggal dengan seorang anaknya.
Sang istri, kata Alex Pulalo, kabur setelah ia tak lagi menjadi pemain bola profesional. (*)
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |