Grid.ID - Saat perhatian publik mengarah ke kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo atau berdiskusi tentang masalah gizi buruk dan wabah campak di Asmat, Papua, komika Arie Kritingdiam-diam melakukan tindakan nyata.
Tak banyak yang tahu bahwa Arie telah membantu menyalurkan donasi dari para donatur kepada warga Asmat lewat penggalangan dana kitabisa.com.
Pada 15 Februari lalu, Arie melaporkan bahwa timnya telah menyalurkan bantuan awal ke Asmat.
"Pertama, kami bersyukur luar biasa; hingga saat ini donasi yang terkumpul mencapai lebih dari 200 Juta dari >1.000 orang baik!
Terima kasih untuk teman-teman semua yang menunjukkan kasih sayang luar biasa untuk saudara kita di Asmat," tulis Arie dalam laman kitabisa.com, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (22/2/2018).
"Kedua, saya ingin melaporkan bahwa penyaluran donasi dilakukan dengan kolaborasi bersama Tim Pemulihan KLB Kabupaten Asmat dan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Papua," tambahnya.
Ada tiga perwakilan dari Tim Pemulihan KLB Kabupaten Asmat dan IJTI yang berangkat ke Asmat untuk menyalurkan bantuan.
Mereka membeli 10 unit tandon ukuran 1.100 liter dan didistribusikan ke tiga kampung lewat jalur darat dengan menggunakan gerobak.
Empat tandon untuk Kampung Suwruw, tiga untuk Kampung Ayet, dan tiga tandon untuk Kampung Aswet.
Menurut Arie, pembelian tandon tersebut berdasarkan hasil survei tim di lapangan.
Di tiga kampung tersebut terdapat 37 anak dan lima warga dewasa yang terserang penyakit campak, gizi buruk, dan diare.
Penyakit itu umumnya disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Contohnya, makan, minum, cuci dan buang air besar dari sumber air yang sama.
"Penyaluran Tandon Air ini dipilih untuk membantu menyelesaikan problematika pada hulu permasalahan, yakni ketersediaan air bersih. Kebiasaan masyarakat yang belum memisahkan sumber air untuk kebutuhan konsumsi dan MCK disinyalir sebagai salah penyebab rendahnya kualitas kesehatan," tulis Arie.
Timnya tak membeli sembako, obat-obatan, dan pakaian karena merasa bantuan serupa itu sudah sudah banyak di sejumlah posko bantuan.
"Sehingga tim kami berinisiatif untuk mengarahkan bantuan semua Orang Baik, pada bentuk bantuan yang lebih jangka panjang dan bersentuhan langsung dengan peningkatan kualitas kesehatan saudara-saudara kita di Asmat," tulis Arie.
"Terakhir, saya sekali lagi ingin mengucapkan terima kasih yang luar biasa untuk semua orang baik yang sudah ikut berdonasi. Terima kasih sudah menjadi bukti nyata rasa persaudaraan kita," tambahnya.
Terkumpul Rp 206 juta
Sebelum menyalurkan bantuan ke Asmat, Arie Kriting terlebih dulu menggalang dana secara online atau daring.
Hal itu berangkat dari keprihatinannya akan fakta bahwa ada 61 anak meninggal dunia karena wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017 hingga sekarang.
"Buat saya Papua lebih dari sekedar akar melainkan rumah kedua dan tempat yang sangat dekat dengan saya. Ingin sekali ajak kaka dan nona semua bantu saudara kita di sana untuk bisa dapatkan Gizi dan pengobatan yang lebih baik," tulisnya.
"Kita perlu bersatu dan menunjukkan bahwa kita bisa bersama dan saling membantu untuk keluarga terdekat kita, orang Papua!" tulis Arie lagi.
Pantauan Kompas.com, per Kamis (22/2/2018), total donasi yang terkumpul sebesar Rp 206.838.075 dari 1087 penyumbang.
Masih ada 24 hari lagi untuk menyumbangkan dana sebelum penggalangan bantuan tersebut ditutup.
"Dana yang terkumpul, berapapun itu akan kita salurkan kepada para korban sebagai solidaritas kita kepada para korban. Terima kasih buat dukungan teman-teman semua, semoga kebaikan kalian dibalas berlipat ganda. Salam hangat, Arie Kriting," tulis Arie. (*)
(Andi Muttya Keteng Pangerang/Kompas.com)
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |