Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Jika kamu berpikir keras mengingat kapan terakhir kali kamu pergi berlibur, sepertinya kamu sudah lama tidak liburan.
Sayang, sebagian besar kamu yang sudah bekerja tak ada waktu untuk liburan.
Dikutip Grid.ID dari laman Travel + Leisure, sebuah survei dilakukan oleh perusahaan asuransi perjalanan Allianz Global Assistance pada Agustus 2017.
Survei ini menemukan 48 persen dari milenial tidak menggunakan semua waktu luang mereka.
( BACA JUGA: Tak Lagi Jadi Warga Negara Indonesia, Anggun C Sasmi Ajak Penggemarnya Bantu Warga Jakarta yang Tinggal di Rumah Singgah Fatmawati )
Dalam survei sebelumnya, Allianz mengungkapkan 53 persen orang Amerika habiskan setahun atau lebih tanpa liburan.
Sementara 37 persen lainnya melewati dua tahun tanpa liburan.
Fortune melaporkan dua pertiga karyawan yang di survei menyatakan budaya perusahaan mereka ambivalen atau memberikan kesan sulit jika dimintai cuti.
Namun, pentingnya liburan tidak bisa diabaikan.
( BACA JUGA: Mengerikan, Cacing Pita dan Ribuan Telur Ditemukan di Mata, Kasusnya Terulang Lagi )
Psychology Today cites research menunjukkan bagaimana liburan dapat mengurangi tingkat stres.
Sebanyak 81 persen manajer setuju liburan mengurangi kelelahan.
Kelelahan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan emosional yang serius jika diabaikan.
Untungnya, kelelahan bisa dihindari jika kamu belajar mengenali tanda-tandanya.
( BACA JUGA: Habiskan Rp 18 Juta Setiap Bulan, Seorang Pria Ingin Ubah Dirinya Jadi Mirip Boneka Barbie )
Berikut adalah sembilan gejala paling umum dari kelelahan.
1. Kamu memiliki perasaan negatif
Kamu merasa bosan dan mengalami kesulitan mengumpulkan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaanmu.
Semua orang dan segala hal tentang pekerjaan justru mengganggumu.
( BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Liburan Sesuai dengan Karakter Kamu, Buruan Cek! )
Kamu merasa tidak puas ketika harus mengerjakan pekerjaan sehari-hari dari keseluruhan kariermu.
Jika pikiran negatif ini meresap ke dalam kehidupan pribadimu, inilah saatnya untuk beristirahat.
2. Kamu sedang sakit
Bila kamu merasa cemas atau kewalahan saat bekerja, otakmu melepaskan hormon stres.
( BACA JUGA: Inilah Makanan yang Ampuh Melindungimu dari Sakit Flu Saat Musim Hujan )
Seiring waktu, konsekuensi fisiologis dari reaksi kimia ini akan menderamu.
Kamu akan merasakan peningkatan denyut nadi, tekanan darah dan berkeringat.
Hal ini bisa jadi lebih parah seperti nyeri dada, sakit punggung, ketegangan mata, sakit kepala, masalah gastrointestinal, pusing, dan pingsan.
Kelelahan yang datang dengan beban kerja berat juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuhmu.
( BACA JUGA: Terlalu Mewah dan Luas, Fasilitas dan Isi Rumah Mama Nagita Slavina Bikin Netizen Kaget: Itu Rumah Apa Taman yah? )
Kamu ebih rentan terhadap virus flu dan infeksi.
3. Kesulitan tidur
Hormon stres yang sama juga bisa membuat sulit untuk tidur.
American Psychological Association melaporkan sepertiga milenial tidak mendapatkan 8 jam tidur karena mereka tidak mempunyai waktu.
( BACA JUGA: Emak-emak Tak Pakai Helm, Marah-marah Saat Ditilang Polisi sampai Gigit Tangan Petugas )
Sementara sepertiga lainnya tidak dapat tertidur karena mereka terlalu banyak memikirkan tugas dan pekerjaan.
4. Sering membuat kesalahan di tempat kerja
Respons hormon stres lebih dari sekadar merugikan kesehatanmu dan merusak kemampuanmu untuk tidur.
Dr David Ballard PsyD mengatakan, "Ketika stres menjadi kronis, fokus yang sempit ini berlanjut untuk waktu yang lama."
( BACA JUGA: Begini Cara Mengukus Sayuran yang Tepat, Agar Nutrisi dan Vitamin Tetap Terjaga )
"Dan kita mengalami kesulitan memperhatikan hal-hal lain."
Kinerjamu di tempat kerja mungkin akan mulai menurun
Fokus mengganggu ingatan dan juga kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusanmu.
5. Kamu menggunakan mekanisme penanganan tidak sehat
( BACA JUGA: Ngeri, Perintah Presiden Duterte Terhadap Pemberontak Wanita Bikin Ngilu )
Jika kamu mendapati dirimu sering mengonsumsi makanan cepat saji, mie instan dan makanan ringan manis, kamu mungkin menderita kelelahan.
Pada akhir hari yang panjang, kamu mungkin juga terlalu lelah untuk berolahraga, dan harimu hanya berkhir menonton TV.
6. Perilaku kerja yang kontraproduktif
Kamu mungkin tidak secara aktif mencoba merugikan perusahaanmu, tetapi itu akan terjadi jika kamu merasa stres.
( BACA JUGA: Yuk Bikin Pan Fried Chicken With Sweet Potato Mash And Gremolata, Cukup 30 Menit Saja! )
Kamu mungkin secara tidak sadar terlibat dalam perilaku yang dapat berdampak negatif terhadap produktivitas atau kinerjamu.
Apakah kamu mengalami kesulitan menarik diri dari tempat tidur di pagi hari?
Atau kamu merasa sangat mudah tersinggung?
Jika iya? mungkin sudah saatnya, kamu meluangkan waktu untuk liburan.
( BACA JUGA: Ternyata 4 Zodiak Ini Paling Mudah Merasa Gelisah, Kenapa ya? )
7. Sulit Mengatasi Masalah Kecil
Kamu merasa proyek yang dulunya mudah ditangani jadi tidak terlalu mudah lagi.
Dan kebiasaan kecil rekan kerjamu tiba-tiba saja merubah mood kamu jadi buruk.
Ini artinya kamu wajib segera angkat koper dan pergi liburan.
8. Pekerjaan telah menjadi hidupmu
( BACA JUGA: 3 Model Bra Ini Bagus untuk Membentuk Postur Tubuh, Intip yuk! )
Kamu bekerja sepanjang hari dan kemudian kamu pulang ke rumah dan memikirkan pekerjaan lagi.
Kamu telah melepaskan hobi dan aktivitas favoritmu karena kamu telah memberikan semua waktu untuk bekerja.
Dan kamu terlalu lelah untuk melakukan hal lain.
Karena itu, percakapan bersama teman dan keluarga cenderung berputar di sekitar pekerjaan.
( BACA JUGA: Ditemukan 7 Prasasti Kuno Berusia 2700 Tahun di Terowongan ISIS, Tepatnya di Bawah Makam Nabi Yunus )
9. Kamu mengalami masalah interpersonal
Kamu sangat stres, kamu mungkin akan membuat frustrasi, gangguan, dan keluhan terhadap teman, keluarga, dan rekan kerjamu.
Di sisi lain, kamu mungkin menarik diri dari dukungan orang-orang terdekatmu.
Nah, jika dari kesembilan tanda di atas hampir kamu alami semuanya, kamu kayaknya butuh banget liburan. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Travel + Leisure |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |