Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Dua muncikari berinisial Y (28) dan GG (29) ditangkap Polres Bogor setelah ketahuan menjajakan gadis-gadis desa kepada para pria hidung belang.
Keduanya menjajakan para gadis melalui jejaring sosial seperti Facebook, Wechat, WhatsApp, dan Instagram.
Dalam melakukan aksinya itu, pelaku menawarkan para gadis sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pelanggan.
"Tergantung pesanan dari pelanggannya, kalau pesannya di Kalimantan ya ke sana juga. Nah, sekarang ini transaksinya di wilayah Bogor, jadi korbannya (baca: para gadis) ada yang orang Bogor ada juga orang luar," terang Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni, seperti yang Grid.ID lansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Video Syur Mirip Gisella Anastasia Tersebar, Rupanya Wijan Kerap Ingatkan Kekasihnya Soal Pakaian
Kemudian, agar bisa meraup untung yang lebih banyak, kedua pelaku mengelabuhi para pria hidung belang dengan menyebut para gadis yang dijajakannya masih perawan.
Untuk lebih meyakinkan para pria hidung belang, kedua pelaku memberikan kapsul keperawanan kepada para gadis yang dijajakannya.
Kapsul tersebut akan dimasukkan ke dalam kemaluan gadis yang akan dikencani para pria hidung belang.
Guna kapsul tersebut adalah untuk mengeluarkan darah ketika berhubungan intim agar seolah-olah si gadis masih perawan.
"Iya ada mereknya, kita tahu sejenis jamu dalam bentuk kapsul. Biasanya satu jam sebelum berhubungan itu dimasukkan ke dalam kemaluan korban (baca: para gadis). Setelah main kelihatan darah (perawan) untuk mengelabuhi konsumennya," terang Joni lebih lanjut.
Dengan cara ini, kedua muncikari asal Bogor bisa mematok harga hingga Rp 20 juta untuk sekali kencan.
Dimana sejumlah Rp 3 juta harus dibayarkan awal sebagai DP dan kompensasi bagi sang muncikari.
Baca Juga: Kota ini Menyediakan Restoran Unik, Bisa Tukar Sampah dengan Seporsi Makanan
Lalu, Rp 17 juta sisanya baru dibayarkan setelah kencan selesai sebagai bayaran untuk para gadis desa yang dieksploitasi.
"Setelah terima uang DP maka dibawalah korban (baca: gadis) di dalam kamar hotel untuk sisanya diberikan nanti setelah selesai (kencan). Karena (gadis) ini perawan, jadi bagi jatah, mamihnya Rp 3 juta dan Rp 17 juta itu jatah gadis yang dieksploitasi tadi," terang Joni.
Melansir dari Tribun Jabar, praktik prostitusi online ini sudah berlangsung selama setahun belakangan dan sudah melibatkan sejumlah perempuan dari lintas provinsi.
Baca Juga: Sering Diingatkan Soal Pakaian Oleh Wijin, Gisella Anastasia Malah Jawab Begini
Kedua muncikari ini umumnya mengincar para gadis desa yang membutuhkan uang untuk kemudian direkrut sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Terhitung sedikitnya ada 25 gadis desa yang berhasil mereka rekrut.
Kasus ini terbongkar setelah patroli Cybercrime Polres Bogor di media sosial pada Selasa (15/10/2019).
Kedua pelaku pun sudah berhasil diamankan di sebuah hotel di kawasan Sentul City, Babakan Madang Bogor, Jawa Barat, ketika sedang melancarkan aksinya.
Saat ini pun polisi masih melakukan pendalaman terkait pengungkapan kasus ini.
(*)
Kronologi Denise Chariesta Laporkan Doktif ke Polisi, Dituding Jadi Buzzer dan Terima Rp100 Juta dari Sosok R
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |