Grid.ID - Kepolisian Polda Sumsel berhasil mengungkap tiga pelaku pembunuhan PNS Kementrian PU Palembang.
Dua orang pelaku pembunuhan PNS Kementrian PU Palembang, Aprianita (50) telah diamankan kepolisian Polda Sumsel.
Dua pembunuh PNS Kementrian PU Palembang itu adalah Yudi Tama (41) dan Ilyas Kurniawan (26).
Sedangkan satu pelaku lainnya, IN alias Nopi alias Acik, sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) dan masih diburu aparat.
Diketahui, ketiganya bertanggung jawab atas tewasnya Aprianita (50) PNS Kementrian PU Palembang yang baru-baru ini jasadnya ditemukan.
Mengutip Tribun Sumsel, Aprianita sudah dilaporkan hilang oleh pihak keluarga selama 17 hari, tepatnya sejak Rabu (9/10/2019) lalu.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi menyebut, penyidik sudah melakukan penggalian selama 3 hari di beberapa lokasi untuk mencari jasad korban.
Petugas baru menemukan korban dengan kondisi yang cukup mengenaskan setelah lima kali menggali di TPU Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (25/10/2019) kemarin.
Korban ditemukan di dalam cor-coran semen.
"Kondisi korban masih mengenakan baju. Kaki korban juga terikat tali," ungkap Yudhi.
Dari penemuan jasad korban, polisi akhirnya berhasil mengendus jejak pelaku hingga mengamankannya ke markas kepolisian.
Otak pembunuhan, Yudi Tama (41), merupakan teman sekantor korban yang kesal lantaran ditagih utang oleh korban.
Diketahui, utang yang dimiliki Yudi Tama adalah sebanyak Rp 145 juta.
Karena kesal, Yudi akhirnya berencana untuk membunuh Aprianita.
Untuk melancarkan aksinya, Yudi meminta bantuan temannya, Ilyas Kurniawan (26), yang menjadi pelaku kedua.
Mengutip Kompas.com, Ilyas mengaku dipaksa ikut untuk membunuh korban.
"Waktu ketemu itu, saya langsung disuruh masuk mobil sama Nopi (pelaku ketiga).
"Saya tidak ada pilihan," ujar Ilyas.
Setelah ikut membantu membunuh korban, Ilyas kemudian diantar pulang oleh dua pelaku lainnya ke kawasan Ariodila, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang.
Untuk bantuannya, Ilyas mendapat upah Rp 4 juta.
"Setelah itu mereka pergi. Saya tidak tahu ke mana.
"Aci (pelaku ketiga) itu memang tukang gali kubur di kandang kawat.
"Saya sering nongkrong di sana dan ketemu," lanjut pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan itu.
Laksana mendapat uang kaget, Ilyas langsung menghambur-hamburkan uang tersebut untuk membeli minuman keras.
"Semua uangnya saya habiskan foya-foya.
"Beli minum, tidak saya berikan ke keluarga," pungkasnya, sembari menunduk seakan menyesali perbuatannya. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribun Sumsel,kompas.com |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |