Grid.ID – Sebenarnya Jepang bukan kali pertama menjadi tuan rumah penyelenggaraan event akbar olah raga dunia bernama Olimpiade.
Pada 1964 silam, Jepang untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah gelaran Olimpiade ke XVIII dan terpusat di kota Tokyo.
Selang 55 tahun kemudian, Jepang terpilih kembali untuk menjadi tuan rumah Olympic dan Paralympic Tokyo 2020.
Olympic dan Paralympic Tokyo ke XXXII berlangsung pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 dan untuk pertama kalinya akan melibatkan panitia dari robot.
Toyota sebagai salah satu brand otomotif terbesar di Jepang ikut ambil bagian sebagai penyedia robot-robot pintar dan mobil listrik tanpa sopir untuk moda transportasi para atlet.
Robot dan mobil ramah lingkungan didesain khusus oleh Toyota hanya untuk mendukung suksesnya gelaran Olympic dan Paralympic Tokyo 2020.
Baca Juga: Anang Hermansyah Bongkar Kebiasaan Buruk Ashanty hingga Membuatnya Ilfil
Langkah ini sekaligus untuk memperkuat proses peralihan Toyota menjadi perusahaan mobilitas global berdasarkan filosofi “Mobility For All”.
“Kami mengundang semua orang untuk datang dan memahami Toyota sebagai perusahaan mobilitas. Kami menunjukkan sejumlah besar produk dan layanan masa depan,” kata Akio Toyoda, Presiden Toyota.
“Agar atlit menjadi lebih kuat, mereka harus berlatih setiap hari. Ini adalah continuous improvement, prinsip dasar dari Toyota Way,” lanjut Kawai san.
Inilah robot pintar yang akan bertugas membantu para panitia Olympic dan Paralympic Tokyo 2020.
Baca Juga: Mantan Finalis Puteri Pariwisata Terseret Kasus Prostitusi Online, sang Ibunda Angkat Bicara
Field Support Robot atau FSR
Di hadapan wartawan yang datang dari berbagai negara, Toyota Research Institute - Advanced Development (TRI-AD) di Tokyo melakukan demo cara kerja robot FSR (24/5-2019).
Nantinya robot FSR bertugas membantu staf di arena Olimpiade, bukan untuk menggantikan manusia tapi memudahkan kerja manusia.
“Di Toyota, kami memahami pentingnya mengembangkan teknologi baru untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan untuk menggantinya,” ujar Gill Pratt, CEO Toyota Research Institute - Advanced Development (TRI-AD).
Cara kerja robot FSR mengandalkan kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence).
FSR bisa mengenali petugas pengambil cakram melalui kamera dan radar, lalu robot akan mengikutinya.
Selanjutnya robot akan membawa kembali cakram atau lembing yang telah dilempar atlet ke area pelemparan untuk digunakan atlit berikutnya.
Tentunya robot berjalan secara otomatis dari titik jatuhnya cakram menuju titik pelemparan, tidak dikendalikan pakai remot.
Dengan adanya robot FSR ini, energi yang dibutuhkan petugas manusia menjadi lebih efisien. (*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Penulis | : | Agus Sulistriyono |
Editor | : | Agus Sulistriyono |