Gadis 12 Tahun Jadi Korban Keganasan Anjing Liar Saat Perjalanan Pulang Sekolah

Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Seorang gadis menjadi korban keganasan dari anjing-anjing liar.

Melansir Dailystar, seorang gadis bernama Liza Kanareikina (12) diserang ketika ia pulang dari sekolah.

Menurut informasi, Liza diserang ketika melintas di rute hariannya sepulang sekolah, di kota Khartsyzsk, Ukraina.

Saksi mata yang merupakan tetangga Liza mengatakan,  "Anak itu ditemukan di dekat hutan dalam keadaan mengenaskan."

( BACA : UNICEF : Jepang Merupakan Tempat Teraman Untuk Melahirkan, Simak Penjelasannya di Sini yuk!  )

Salah satu laporan lain juga menyebutkan bahwa ia tercabik-cabik dan dagingnya berserakan.

Ilustrasi Anjing

Polisi lalu melakukan penyelidikan.

Polisi bahkan menembak mati beberapa anjing ganas untuk memeriksa isi perut mereka.

Polisi sekarang menanyai penduduk setempat dan mencari saksi.

( BACA : Dulu Biasa Saja, Sekarang Salah Satu Orang di Foto Ini Jadi Artis Terkenal Sekaligus Pelakor, Tebak Siapa? )

Tetangga Liza, Dimitry Tsurkaov berkata, "Saya mengemudi di tempat kejadian dan menemukan tas sekolahnya."

"Saya membukanya dan melihat buku catatan, buku teks bahasa Rusia untuk kelas enam."

Belum ada pengumuman mengenai temuan analisis forensik.

Penduduk setempat menjadi sangat prihatin atas anjing-anjing liar yang ditinggalkan di daerah tersebut selama perang sipil.

( BACA : Sweet Banget, Sunan Kalijaga Tunjukkan Rasa Cintanya pada Salma Fina Lewat Unggahan di Instagram  )

Banyak orang meninggalkan daerah tersebut sekaligus meninggalkan hewan peliharaan mereka.

Seorang wanita, Galina, mengeluh bahwa ia juga pernah digigit saat berbelanja di pasar lokal.

Vladimir Tsimmerman, seorang pejabat dari pemerintah kota Donetsk, mengatakan, "Ini adalah salah satu konsekuensi dari kondisi perang saat ini." 

"Kita semua mengerti bahwa anjing-anjing ini ditinggalkan dan menjadi liar."

( BACA : Heboh Kasus Narkoba Dikalangan Selebriti, Baim Wong Ungkap Pernah Coba-coba )

"Sekarang mereka berimigrasi dari satu kota ke kota lain."

"Dan yang lebih menyedihkan, mereka menyerang dan menggigit orang," jelas Vladimir Tsimmerman.

(*)

PROMOTED CONTENT