Grid.ID - Setiap orang pasti pernah menerima maaf dari seseorang, setelah sebelumnya merasa kecewa atau tersakiti oleh perbuatan mereka kepada anda.
Memberikan maaf memang mudah. Namun, rasa kecewa atau luka yang ditinggalkan lebih sulit untuk sembuh. Apalagi melupakan perbuatan yang sudah dilakukan oleh orang tersebut kepada anda.
Motivator sekaligus pakar kebahagiaan, Arvan Pradiansyah menyebut bahwa saat kita memaafkan seseorang, memang sebaiknya tidak melupakan perbuatan mereka kepada kita.
Dalam program Smart Happiness di Radio Smart FM, Arvan menyebut bahwa kita memang diajarkan untuk memaafkan, bukan melupakan.
Hal itu dilakukan agar kita bisa memetik pelajaran dari peristiwa menyakitkan yang terjadi.
“Memang kitab suci hanya mengajarkan kepada kita untuk memaafkan bukan melupakan. Jadi memaafkan dan melupakan itu bukan satu paket, kebanyakan kita itu menyangka bahwa yang namanya memaafkan itu berarti harus melupakan,” ujar Arvan. "Padahal tidak demikian".
Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa melupakan tanpa melupakan?
Baim Wong Ingin Rujuk dengan Paula Verhoeven, Psikolog ini Kritik Keras Tindakan Sang Aktor, Ternyata Cuma Prank yang Kebablasan?
Penulis | : | None |
Editor | : | Carissa Erlinda |