Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Sejak menikah dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa yang berasal dari Ubud, Bali, Happy Salma memutuskan untuk menetap di Pulau Dewata itu.
Bahkan ia membeberkan salah satu alasannya memilih tinggal di Bali daripada di Jakarta.
Alasannya ialah demi perkembangan buah hatinya.
Baca Juga: Saking Cintanya dengan Indonesia, Happy Salma Luncurkan Toko Perhiasan Bertema Sastra
Hal itu diungkapkan Happy Salma saat Grid.ID temui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
"Sebetulnya bukan cuma di Bali sih atau di kota kecil atau di daerah," ucap Happy Salma.
"Mungkin yang langitnya masih biru apalagi ada pegununungan, taman, laut, mungkin lebih punya banyak pilihan variasi untuk kita mendidik anak. Itu aja sih," jelasnya.
"Kalau misal di Jakarta mungkin ya banyak pilihan, tapi mungkin itu bukan pilihan saya untuk saat ini," sambungnya.
Sementara itu ketika Happy Salma mengajak kedua buah hatinya ke Jakarta, menurutnya justru putra putrinya mengaku bosan karena rumahnya tak seperti di Bali yang memiliki lahan yang luas untuk bermain.
"Karena rumah saya di Jakarta halamannya gak luas jadi banyak bosen," ujar Happy Salma.
Karena itu, Happy yang jarang memberikan tontonan atau gadget kepada anak, terpaksa memberikannya demi sang anak, agar membuang rasa bosannya tersebut.
"Dan saya membatasi anak saya untuk menonton TV, boleh nonton tapi dibatasi sehari maksimal 1 jam, gak pegang handphone, gak pegang iPad, banyak main," kata Happy Salma.
"Kalau di Bali kan bisa ke pantai, halamannya luas jadi dia main batu lah, ngelukis," paparnya.
Baca Juga: Elly Sugigi Kerap Kisruh, Anaknya Malu Hingga Minta Diadopsi Orang Lain
"Karena di Jakarta halamannya gak luas jadi punya keterbatasan dia untuk bermain jadi cepet bosen," paparnya.
Diketahui pasangan ini menikah pada tahun 2010 dan telah dikaruniai dua orang anak bernama Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa dan Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa. (*)
Nyesek, Talitha Curtis Ungkap Ibu Kandungnya Kerja di Dunia Malam hingga Hamil: Aku Sempat Digugurin
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |