Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Salah satu suku yang terkenal dan mendunia adalah suku Bajau.
Suku ini dikenal sebagai suku Nomaden dan tinggal diatas perahu Kano.
Mereka juga disebut sebagai Sea Gipsy atau si penjelajah lautan.
Uniknya suku ini tidak mempunyai Kampung halaman dan permukiman darat, sehingga dianggap sebagai suku tanpa kewarganegaraan.
( BACA : Nggak Mau Kalah dari Sang Mantan, Indadari Pamer Kado Spesial dari Calon Suami? )
Nah, kali ini Grid.ID akan berikan beberapa Info menarik mengenai Suku Ini.
1. Muncul di Indonesia
Suku ini memang tidak jelas asal kemunculannya, namun suku ini juga bermukim di perairan Indonesia.
Beberapa penelitan pernah menemukan suku Bajau ditemui di daerah Kalimantan dan Sulawesi.
( BACA : Bunuh Tiga Bayi 30 Tahun Lalu, Seorang Wanita, Kini Dapat Ganjarannya )
2. Terkenal di Asia Tenggara
Selain di Indonesia, suku ini juga bermukim di dua negara sekaligus.
Suku Bajau ternyata juga bisa ditemukan di Malaysia dan Filipina.
3. Bahasa Suku Bajau
( BACA : BTS Jadi Bintang Dunia, Bos BigHit Sempat Tak Percaya, Ternyata Ini Alasannya )
Karena sering ditemukan di wilayah Asia Tenggara, suku Ini tentu saja menggunakan bahasa Melayu.
Walaupun begitu, mereka berbicara dengan menggunakan dialek bahasa Bajau.
Walaupun meraka nomaden, pengaruh bahasa asing dianggap sedikit karena jarang menerima interaksi sosial dengan orang luar.
4. Perkawinan dalam Suku Bajau
( BACA : Menghabiskan Hidup di Perairan, Suku Ini Dianggap Tak Mempunyai Kewarganegaraan )
Hal ini cukup unik karena mereka tidak terbiasa dengan kehidupan di darat.
Jadi dalam perkawinan mereka juga melakukannya di atas perahu kano.
Seorang pengantin perempuan akan ikut dengan perahu orang tua suaminya setelah upacara perkawinan selesai.
Ada pula pasangan yang hidup di perahu buatan sendiri atau hadiah dari kerabat mereka.
( BACA : Hamil Anak Pertama, Nafsu Makan Khloe Kardashian Bertambah )
5. Keyakinan Orang Bajau
Menurut informasi, sebagian besar orang Bajau memeluk agama Islam.
Namun, mereka juga masih memiliki kepercayaan animisme tentang budaya laut yang sangat kuat.
Hal ini menjadi salah satu keyakinan dan ciri khas kebudayaan mereka.
Sedangkan agama Islam, diperoleh melalui interaksi dengan pelaut Bugis.
(*)
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |