Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang mahasiswa semester V di Univeritas PGRI Palembang, Sumatera Selatan ditemukan tewas mengapung di perairan sungai Musi.
Mahasiswa tersebut diduga melompat dari Jembatan Musi IV pada Jumat (1/11/2019).
Melansir dari Kompas, sang ayah Gatot Marzuki (42) telah membuat laporan ke Polresta Palembang, pada (30/10/2019) lantaran anak perempuannya yang tak kunjung pulang.
Menurut kesaksian teman korban, ia diketahui sempat memesan ojek online untuk mengantarnya ke kawasan Musi IV.
Titik lokasi itu didapatkan temannya dari ponsel korban yang ditinggalkannya di kontrakan.
Pihak Kepolisian kini telah mendapatkan laporan dari masyarakat atas penemuan jenazah seorang perempuan mengapung di perairan Sungai Musi.
Lokasi penemuan jenazah tersebut tepatnya berada di Dermaga Kontrainer Pelabuhan Bombaru.
Baca Juga: Punya Gaya Hidup 'Hedon', 4 Zodiak ini Paling Hobi Menghamburkan Uang
Sementara itu, melansir dari Tribun Sumsel pada Sabtu (2/11/2019) penemuan mayat yang diotopsi tersebut diketahui bernama Inta Ferin.
Gatot Marzuki, saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bayangkara, tak kuasa menahan tangis.
Sang ayah tak kuasa membendung air matanya lantaran penemuan jenazah itu benar putrinya yang dilaporkan tempo hari menghiang.
Tangis Gatot pecah dan memeluk salah satu kerabat yang berada di sekitarnya.
Baca Juga: Sempat Jadi Sorotan Publik, Riwayat Pendidikan Mulan Jameela di Website DPR RI Akhirnya Terungkap
Pria asal jalur 14 Banyuasin Sumsel itu mengklarifikasi bahwa penemuan jenazah perempuan yang mengapung di aliran Sungai Musi itu benar anaknya.
Kepastian identitas jenazah Inta, didapat setelah dilakukan serangkaian tes termasuk wawancara yang kemudian dicocokkan dengan pihak keluarga.
"Benar itu Inta," ujar Gatot sambil menangis tersedu.
Sosok Inta yang dikenal ramah dan aktif bersosialisasi itu kini telah pergi.
Baca Juga: Hindari Membangun Tangga di Depan Rumah, Menurut Feng Shui Bisa Sebabkan Hal Buruk ini!
Kerabat, sahabat dan pihak kampus Universitas PGRI yang juga berada di sana sejak pagi, tampak tak kuasa membendung kesedihan mereka.
Sebelum dilaporkan hilang, sang ayah telah menghubungi putrinya namun tak kunjung mendapatkan respon.
Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sang ayah akhirnya mendatangi kontrakan putri sulungnya itu.
Dari sana, sang ayah menemukan ponsel dan dompet anaknya.
Namun, tak hanya itu Gatot juga menemukan surat wasiat yang diletakkan di dalam lemari.
Surat yang ditemukannya itu bertuliskan dalam Bahasa Jawa.
Korban menyampaikan bahwa dirinya ingin pergi dengan tenang.
Ia menitipkan uang sebesar 10 juta dialmari, serta di ATM, korban juga menyertakan pin ATM itu untuk ayahnya.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |