Grid.ID - Beberapa bulan lalu, warga Kota Dumai digegerkan dengan penemuan mayat gadis tanpa kepala.
Jasad gadis tanpa kepala itu ditemukan warga di Jalan Mattaim, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, pada Kamis 2 Mei 2019 lalu.
Saat ditemukan, jasad gadis tanpa kepala itu sempat membuat kepolisian Polres Dumai kesulitan mengungkap identitasnya.
Tak hanya mayat tersebut ditemukan tanpa kepala, polisi juga tak menemukan identitas apapun di tubuh korban.
Guna mengungkap kasus misterius ini, polisi sampai memeriksa banyak saksi.
"Ada 10 saksi yang telah kami mintai keterangan, dan proses penyelidikan hingga kini masih berjalan," ungkap Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Awaludin pada 12 Mei 2019 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Awal mengatakan, ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Dari hasil visum, ditemukan sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diketahui masih lajang dan tinggal di Pekanbaru," ungkap Awal.
Gadis yang ditemukan tanpa kepala itu adalah Suci Fitria (21).
Meski identitas korban telah berhasil terungkap, pelaku pembunuhan keji itu tak pula tertangkap.
Padahal, kasus pembunuhan Suci Fitria sudah sekitar 6 bulan berjalan.
Kecewa dan sedih, mungkin itu lah yang kini masih dirasakan oleh ibu korban, Lia.
Meski putrinya telah tewas dibunuh berbulan-bulan lalu, Lia tak henti-hentinya datang ke kantor polisi guna mencari kebenaran.
Pada Rabu (30/10/2019), ibu Suci Fitria itu kembali datang menemui AKP Dhani Andika Karya Gita, yang kini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Dumai.
Di hadapan kepolisian, Lia mengungkapkan kesedihan yang menyesakkan dadanya usai putrinya meninggal dunia.
"Saya belum ikhlas bang, sampai kasus ini terungkap dan pembunuhnya tertangkap.
"Karena saya merasa sangat sedih ketika teringat anak saya, mudah-mudahan kasus ini bisa cepat terungkap.
"Biar saya ikhlas dan menjadi lega," ucap Lia, dikutip Grid.ID dari Tribun Pekanbaru.
Tak cuma ke kantor polisi, Lia juga rutin berziarah ke makam putrinya di TPU Marga Sarana, Kecamatan Bukit Kapur.
Ia selalu datang ke makam anaknya demi mengobati rasa rindunya.
Kepada awak media, Lia mengaku putrinya kerap mendatangi keluarganya lewat mimpi.
Menurut penuturan Lia, korban selalu mendatangi adiknya lewat mimpi.
Dalam mimpi, Suci Fitria disebut mencoba menitip pesan kepada sang ibu.
"Jadi setiap bermimpi dia bilang tidak tahu siapa yang membunuhnya.
"Dan selalu berkata kepada adiknya indah di dalam mimpi untuk menjaga saya," pungkas Lia menahan kesedihannya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |