Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Baru-baru ini sosok Margaretha Hati Manhitu (78) dan sang suami, Yakobus Manue Fernandez (84), menjadi perbincangan banyak orang.
Bagaimana tidak, sepasang suami istri asal Nusa Tenggara Timur ini memilih tetap hidup sederhana meski anak sulungnya sudah sukses menjadi Bupati di daerahnya.
Ya, Raymundus Sau Fernandez, putera sulung mereka telah sukses meniti karier di dunia politik sebagai Bupati TTU (Timor Tengah Utara) selama dua periode terhitung 2010-2015 dan 2016-2020.
Namun meski begitu, Margaretha dan suami tetap memilih hidup sederana di rumahnya di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Bahkan seperti yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Margaretha mengaku masih rutin berjualan asam dan sayur di pasar setiap pagi.
Asam yang dijualnya itu juga ia petik dari pohon yang berada di sekitar rumahnya.
Lalu, sayur-sayuran yang ia jual juga merupakan hasil dari sawah yang dikelolanya bersama anak perempuan dan menantunya.
Tidak Mau Merepotkan Anak
Meski sudah berulang kali dilarang oleh sang anak untuk tidak berjualan lagi, namun Margaretha tetap kukuh dengan pendiriannya untuk tidak membebani sang anak.
Padahal dengan jabatan sang anak sulungnya itu sebagai Bupati TTU dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi NTT, tentu Margaretha dapat meminta fasilitas lebih kepada anaknya.
"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," terang Margaretha, Kamis (16/08/2019).
Margaretha sendiri dikenal sang anak sulungnya itu sebagai wanita pekerja keras yang mandiri.
Baca Juga: Punya Banyak Harta Warisan dari Mendiang Suami, Ririn Ekawati Pilih Hidup Sederhana
"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun masih tetap kerja di kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa nikmatilah keringatmu sendiri dan tidak boleh ambil hak orang lain," ungkap anak sulungnya, Raymundus.
Melansir dari Pos Kupang, Raymundus pun bercerita kalau sang ibunda tidak pernah berkunjung terlalu lama di rumahnya.
Bahkan menurutnya, waktu berkunjung paling lama hanya dua hari karena sang ibunda beralasan ingin segara pulang untuk kembali mengurus sawah.
"Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas, dan ini pelajaran yang sangat berharga buat diri saya sampai saat ini. Saya pegang teguh dalam hidup," tutur Raymundus.
Diundang Kemendikbud
Berkat usahanya mendidik anak hingga sukses, Yakobus dan Margaretha pun mendapatkan undangan ke Jakarta oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Selain itu, Yakobus dan Margaretha juga dianggap menjadi inspirasi bagi orang tua di luar sana untuk mengasuh anaknya menjadi orang yang sukses.
Mereka berdua dijadwalkan akan menerima penghargaan oleh Direktorat Pembinaan pendidikan keluarga pada 6-7 November 2019 ini di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.
"Surat undangannya baru saya terima pagi tadi," kata Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (4/11/2019).
Raymundus mengaku bersyukur dan berencana akan mengantarkan kedua orang tuanya langsung ke Jakarta.
"Saya hanya bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan dan semua pihak yang telah membantu dengan caranya masing-masing, sehingga membuat semua seperti ini," lanjutnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,regional.kompas.com,Pos Kupang |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |