Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Insiden runtuhnya bangunan sekolah kembali menjadi duri dalam daging bagi dunia pendidikan Indonesia.
Kali ini terjadi di SDN Gentong Pasuruan yang beralamat di Jalan KH Saepuh No 49, Gentong, Gandingrejo, Pasuruhan, Jawa Timur.
Gedung yang baru dibangun 2 tahun lalu itu ambruk pada Selasa (05/11/2019) pagi saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung.
Baca Juga: Dulu Takut Sama Orang Tua, Kini Yuni Shara Akui Takut dengan Anaknya Hingga Sempat Pacaran Diam-diam
Melansir dari Kompas.com, akibat dari kejadian ini 13 orang yang ada di dalam kelas menjadi korban dimana dua di antaranya meninggal dunia setelah tertimpa meterial bangunan.
Yakni, seorang guru bernama Fina Choironi, warga Kelurahan Mandaranrejo, Pasuruan serta seroang murid yang masih berusia 8 tahun berinisial IA.
Hal ini tentu menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, salah satunya Zubair yang hanya bisa menangis lirih sembari memeluk foto putrinya IA.
Saat ditemui di kediamannya yang berada persis di belakang sekolah, Zubair terlihat lemas dan hanya bersandar di tembok rumahnya.
Mengenakan sarung lengkap dengan peci, Zubair terus menyebut 'ya Allah... ya Allah... ya Allah' sambil sesekali air mata terus menetes dari kedua matanya.
Ia pun sesekali meracau dan menyebut 'anakku, anakku, anakku' hingga berteriak ketika tak kuasa menahan emosinya.
5 Shio Paling Suka Berkunjung ke Rumah Sanak Saudara Pas Imlek 2025, Kamu Termasuk?
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |