Grid.ID - Rekan dari 2 siswi SMP di Jakarta disiram air keras oleh orang tak dikenal memberikan kesaksian.
Menurut keterangan rekan korban, sebelum insiden 2 siswi SMP di Jakarta disiram air keras oleh orang tak dikenal terjadi, kerap ada orang asing yang mencurigakan.
Tak ayal usai adanya insiden 2 siswi SMP di Jakarta disiram air keras oleh orang tak dikenal, banyak wali murid yang mengantar-jemput anaknya.
Insiden penyiraman terhadap 2 sisi SMPN 229 Jakarta terjadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu (6/11/2019).
Salah satu dari 2 siswi SMP yang disiram air keras oleh orang tak dikenal itu mengalami luka bakar serius dan tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kejadian tersebut terjadi saat 2 siswi SMP turun dari angkot usai pulang dari ekstrakurikuler sekolah pada sore hari.
Menurut keterangan korban, penyiraman air keras itu dilakukan oleh pria yang mengendarai motor tanpa helm ke arah keduanya.
Dilansir dari laman Kompas TV, dua siswi SMP yang menjadi korban penyiraman air keras di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1 orang mengalami luka bakar serius (AE), sementara 1 lain (PN) selamat.
Pasca insiden tersebut, pihak Polsek Kebon Jeruk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti.
Salah satu bukti yang telah dimiliki pihak kepolisian adalah pakaian yang dikenakan korban saat kejadian guna kepentingan penyelidikan.
Sementara korban dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Jakarta Barat untuk mendapat perawatan.
Dilansir dari laman Wartakota, rekan korban memberikan kesaksian tentang kejanggalan yang menimbulkan curiga sebelum insiden penyiraman air keras itu terjadi.
Baca Juga: Dendam Tak Dinikahi, Wanita Ini Nekat Siram Sang Kekasih dengan Air Keras Hingga Matanya Terluka
Kesaksian tersebut diungkapkan Della, rekan PN dan AE yag mengakui bahwa kedua korban adalah orang yang baik.
"Baik, anaknya baik dua-duanya, dia adik kelas saya, gak pernah buat masalah," kata Della kelas IX ditemui di SMPN 229 Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Tak hanya itu, Della juga mengungkap kecurigaannya terkait oknum penyiraman air kimia bukanlah orang dalam melainkan oknum dari luar sekolah.
Pasalnya, ia dan teman-temannya mengaku kerap melihat hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekolah.
Della mengatakan pernah melihat orang asing tolah-toleh di sekitar sekolahnya.
"Iya sering ngelihat orang asing ngelongok-ngelongok gitu," kata Della.
Orang asing yang kerap dilihat Della dan teman-temannya tak menolah-noleh tetapi juga berdandan aneh.
Selain itu, orang aneh yang dicurigai tak hanya berjenis kelamin laki-laki kadang juga ibu-ibu.
Hal ini seperti pengakuan dari Dewi, siswa kelas IX yang juga mengaku kerap menjumpai orang-orang asing yang bergelagat aneh.
"Pernah ibu-ibu, pernah juga anak muda yang pakai banyak anting, suka takut sendiri sih," kata Dewi.
Dewi mengatakan setelah adanya insiden yang dialami PN dan AE, teman-temannya menjadi lebih mawas diri terhadap orang asing.
"Jadi lebih hati-hati saja kalau pulang, untungnya turun dari angkutan umum langsung rumah," ungkap Dewi.
Menurut keterangan Annisa (15) rekan korban, akibat insiden penyiraman air keras tersebut, banyak orang tua yang khawatir terhadap anak-anak mereka.
"Iya khawatir banget, kemarin saja orang tua banyak yang jemput anaknya kesini," kata Annisa saat ditemui di sekolahnya Kamis (7/11/2019) sore.
Tak hanya itu, para orang tua juga memberi pesan agar tidak pulang terlalu petang.
Baca Juga: Transformasi Mengejutkan Deepika Padukone, Wajah Rusak Bagaikan Terkena Air Keras
"Iya orang tua saya sampai bilang jangan pulang malem-malem, jadi khawatir gitu," kata Annisa.
Termasuk pihak sekolah yang ikut memperketat penjagaan terhadap siswa-siswi mereka.
"Guru-guru jadi lebih ketat mengawasi siswa yang pulang sore karena ekstrakulikuler, " ungkap Amanta, rekan korban yang lain. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | KompasTV,Wartakotalive |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |