Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Eddy Brokoli mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kasus kecelakaan yang menimpa pesepeda motor.
Sebagai seorang rider, kasus kecelakaan bukan lagi masalah perseorangan melainkan bencana nasional.
Sebab, setiap tahunnya jalanan merenggut lebih dari 1.200 nyawa akibat kecelakaan berkendara.
“Sangat menghawatirkan, di Indonesia angka kecelakaan sepeda motor itu paling tinggi. Seharinya bisa sampai empat nyawa yang hilang karena kecelakaan sepeda motor," kata Eddy saat ditemui Grid.ID di Gandaria City Mall, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
(BACA: Mix and Match Anti Ribet dengan T-Shirt ala Kirana Larasati Biar Gayamu Nggak Monoton, Contek yuk!)
"Empat kali 365 hari sekitar 1200 setahun, eh salah harusnya lebih dari itu. Itu sudah bencana nasional,” tambahnya.
Hasil perhitungannya itu bisa jadi lebih.
Lantaran, Eddy Brokoli menilai banyak orangtua yang lalai. Mereka memfasilitasi sepeda motor untuk anak di bawah umur dan tak sedikit yang membiarkan anak-anaknya berkendara meski belum memiliki surat izin (SIM).
Eddy Brokoli menitip pesan kepada para orangtua agar tak lagi memberi kebebasan bagi anak di bawah umur untuk berkendara.
(BACA: Lama Menghilang, Netizen Masih Saja Serbu Instagram Angela Lee Akibat Kasus Penipuan)
Pria berambut kribo ini menyamakan orang tua yang sudah memberikan ijin mengemudi sejak dini sama saja seperti memberi pistol berisi peluru pada sang anak.
“Buat orangtua yang bangga kalau anak-anaknya di bawah umur ‘liat anak gue tuh umur 10 tahun udah bisa naik motor’ maaf kalau kata-kata saya agak kasar orangtua gobl** itu. Itu orangtua sama aja kasih pistol dengan peluru kepada anaknya.”
“Itu orangtua gila, bangga dengan anaknya di bawah umur bisa naik sepeda motor ‘tuh anak gue tuh umur 12 udah bisa naik motor, bertiga, enggak pake helm',” tandasnya dengan nada prihatin. (*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |