Grid.ID - Seorang oknum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka diduga terlibat aksi penembakan yang mengorbankan seorang kontraktor pada Minggu (10/11/2019) malam.
Oknum Pemkab yang diduga terlibat dalam aksi penembakan itu ternyata adalah anak kedua dari Bupati Majalengka Karna Sobahi yang berinisial INA.
Penembakan yang diduga melibatkan anak Bupati Majalengka itu membuat seorang pengusaha konstruksi Panji Pamungkasandi (40) mendapat luka tembak.
Mengutip Tribun Jabar, Kapolres Majalengka AKBP Mariyono telah membenarkan telah terjadi aksi koboi jalanan pada Minggu malam.
"Memang benar ada kejadian penembakan.
"Hari Minggu pukul 22.30 WIB," kata Mariyono saat dihubungi pada Selasa (12/11/2019).
Pasca penembakan tersebut, Panji telah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Majelengka.
Berdasarkan pengakuan korban, penembakan ini terjadi saat anak Bupati Majalengka yang berinisial INA, hendak ditagih soal uang proyek.
Baca Juga: Jurnalis Indonesia Tertembak saat Meliput Demo di Hong Kong, Pupil Matanya Dinyatakan Pecah!
Uang proyek yang ditagih sebesar Rp 500 juta.
Namun saat ditagih, INA yang berstatus sebagai anak bupati sekaligus Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka berpangkat III a itu disebut melakukan berbagai bentuk intimidasi dan kekerasan.
Menurut keterangan Panji, ia dan 12 pegawai perusahaan lainnya datang ke rumah anak Bupati Majalengka saat Minggu Maghrib.
"Tepatnya magrib kita mengadakan shalat berjamaah dulu di sana," ucap Panji, dikutip dari Kompas.com.
Setelah ibadah, Panji beserta rombongannya disuruh menunggu di sebuah ruko pada pukul 19.30 WIB.
Namun setelah berada lama di lokasi, Panji tak kunjung melihat keberadaan INA.
"Kita tunggu cukup lama di sana sampai jam 22.00 WIB, saya sudah ketiduran di dalam mobil, belum terjadi apa-apa," lanjutnya.
Saat tidur, Panji tiba-tiba terbangung setelah mendengar letusan tembakan.
"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak INA yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya.
"Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," ungkap Panji.
Saat melihat pegawainya dikeroyok puluhan orang, Panji kemudian diseret keluar mobil oleh beberapa orang.
Saat itu, barulah anak Bupati Majalengka INA datang.
Sembari menenteng senjata api berkaliber 9 mm, INA kemudian merangkul Panji dan mengeluarkan berbagai kata-kata intimidasi dan ancaman.
"Saya dirangkul INA yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor INA dia ancam bunuh saya.
"Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus.
"Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," jelas Panji.
Setelah itu, Panji mengaku dibawa ke dalam kantor INA.
Di dalam kantor, Panji diberi uang sejumlah Rp 500 juta yang merupakan utang proyek.
Menurut pengakuan korban, cara terduga pelaku membayar uang proyek itu sungguh membuat miris.
"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya.
"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan.
"Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," terangnya.
Selain itu, Panji juga mengaku sempat ditodong hingga ditembak oleh INA.
"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya INA dan saya," ucapnya.
Kasus ini pun kini mendapat perhatian khusus dari Kapolres Majalengka AKBP Mariyono.
Mariyono membenarkan jika uang proyek telah dibayar, namin kini pihaknya tengah menyelidiki penyebab INA nekat melakukan penembakan kepada pegawai kontraktor.
"Tagihannya dibayar oleh INA. Cuma sedang didalami kenapa bisa kejadian seperti itu. Sedang didalami.
"Iya betul, anak kedua (Bupati Majalengka). Sejauh ini baru itu saja yang bisa kami sampaikan karena tim masih mendalami proses lidik dan sidik untuk penegakkan hukum seadil-adilnya," ujar sang Kapolres Majalengka. (*)
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |