Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Tragedi Tsunami Banten yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu turut merenggut suami dari aktris Juliana Moechtar, Herman Seventeen.
Musibah itu membuat Juliana Moechtar kini harus berjuang seorang diri membesarkan kedua putra mereka yang masih kecil, Hafuza Dhamiri Herman, dan Hisyam Quraisy Herman.
Belum lama ini, Ully, sapaan akrab Juliana Moechtar curhat di hadapan Gilang Dirga saat mereka bertemu dan ngobrol bareng usai menghadiri konferensi pers untuk film "Kemarin".
Sebuah film dokumenter yang dibuat untuk menggambarkan seperti apa tragedi Tsunami Banten merenggut ratusan nyawa.
Momen saat keduanya ngobrol bareng itu pun terekam dalam tayangan video di kanal YouTube Adiez Gilang, seperti dikutip Grid.ID pada Selasa (12/11/2019).
"Anak-anak sampai sekarang masih suka nanyain gak sih? Atau mereka sudah mengerti?" tanya Gilang.
"Sudah mengerti. Dari satu hari setelah kejadian itu aja mereka sudah mengerti," ujar Ully.
"Dan anakku si Fuza, itu yang mirip banget sama papanya, duplikatnya lah. Pertama kali dia lihat almarhum kena tsunami itu di tv," kenangnya.
"Jadi kita lagi ngumpul, terus denger kabar dan tiba-tiba ada video amatir yang muncul di tv kan. Aku udah berulang kali ngucap astagfirullah," imbuhnya.
"Anakku gini, 'Mama itu papa lagi syuting ya?'. Jadi dia kira itu lagi syuting, itu sinetron," lanjutnya.
"Aku yang syok dan berusaha nahan tangis akhirnya cuma bisa bilang, 'Iya nak. Lagi syuting'. Jadi sambil nangis sambil berusaha menenangkan anak-anak," sambungnya.
"Saat dia lihat video itu, dia masih berpikir papanya syuting. Tapi pas kita kasih tahu papanya udah gak ada lagi, dia baru berpikir oh itu beneran," jelasnya.
"Sampai akhirnya dia tahu kalau tragedi itu adalah kenyataan dan dia langsung nangis," tandasnya.
Hati Ully semakin hancur kala menyadari putra sulungnya yang masih berusia 6 tahun itu benar-benar menangis karena paham jika kepergian sang ayah adalah untuk selama-lamanya.
Terlebih saat putranya itu mengatakan bahwa ia akan menjadi pengganti sang ayah untuk menjaganya.
"Aku baru sekali itu lihat dia nangis bener-bener yang nangis senangis-nangisnya," ucapnya.
"Itu sekali aku lihat dia nangis. Seterusnya dia gak pernah nangis lagi, dia tahan. Kayak kalau kita gengsi mau nangis gitu," jelasnya.
"Pas lihat papanya dikuburin aja, dia cuma tengok kanan kiri. Tapi dia tahan di sini (dada)," kenangnya.
GIlang yang sejak tadi menyimak tak kuasa menahan rasa harunya, "Mungkin dia merasa kalau dia laki-laki, dia akan menjadi pengganti ayahnya di situ".
"Iya bener. Dia bilang sendiri, 'Mama, papa kan udah gak ada lagi. Uja gantinya'. Itu anak luar biasa padahal baru kelas 1 SD," pungkas Ully.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |