Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Selama ini doktrin yang tersebar di mana-mana adalah makanan yang dipanaskan kembali justru lebih 'jahat' ketimbang masakan yang fresh dan baru saja matang.
Sebabnya pun macam-macam.
Dari mulai pemicu kanker, naiknya kadar kolesterol, bikin gula darah naik, sampai hilangnya vitamin yang terkandung dalam makanan.
Riset dan penelitian juga turut mengamini doktrin ini, dan kita pun semakin berhati-hati dalam mengolah bahan makanan.
Tapi untuk urusan pasta, kita harus berpikir dua kali memasukkannya dalam kategori makanan yang bahaya saat dipanaskan.
(BACA : Para Ahli Pasta Ungkap Rahasia Memasaknya nih, yuk Simak!)
Karena faktanya, pasta dingin yang dipanaskan kembali justru lebih sehat daripada pasta yang baru saja kamu tuangkan dari wajan ke piring saji.
Melansir laman Curiousity, pasta hangat yang dibiarkan mendingin atau didinginkan akan mengubah formula tepung di dalamnya.
Pasta dingin yang dipanaskan kembali menurut peneliti telah berubah kandungannya dan diistilahkan sebagai 'resistant starch'.
Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Chris van Tulleken pada tahun 2014.
Untuk menguji hipotesa ini, Tulleken menghangatkan kembali pasta dingin dan mempersilakan para relawan menyantapnya.
(BACA : 4 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Memasak Pasta, Apa Aja ya?)
Hasilnya, gula darah para relawan hanya mengalami kenaikan kecil, berbeda dengan saat mereka memakan pasta hangat yang baru saja dimasak.
Menurut Tulleken, konsep 'resistant starch' ini juga bisa diterapkan kepada makanan yang mengandung sari pati lainnya.
Bahkan sebuah penelitian pada tahun 2015 juga menyebutkan bahwa nasi dingin yang dipanaskan kembali bisa menurunkan kadar glukosanya sebanyak 50%.
Mengonsumsi 'resistant starch' juga diklaim aman bagi penderita diabetes, menurunkan berat badan, dan membuatmu kenyang lebih lama.
So, buat kamu yang lagi diet, berani coba konsep makan seperti ini?(*)
Sesakit Itu Luka dari Mantan Pacar, Nadin Amizah Ungkap Fakta di Balik Lirik Lagu Rayuan Perempuan Gila
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |