Kemudian, pasien perlu tanyakan pada apoteker kejelasan informasi obat.
“Antibiotik hanya untuk penyakit karena infeksi bakteri, bukan virus. Lalu, jangan bagi antibiotik ke orang lain karena kondisi tiap orang berbeda-beda,” ujarnya.
Dikatakan Dettie, pembelian antibiotik harus disertai resep dokter.
Pasalnya, seseorang belum diketahui diagnosis penyakit yang diidapnya.
Dikhawatirkan, dosis obat yang diberikan berlebihan dan malah memicu kekebalan bakteri sehingga penyakit tidak terobati.
Pihak apoteker pun harus berani menolak masyarakat yang menebus antibiotik tanpa anjuran dari dokter.
Resistensi antibiotik merupakan keadaan ketika kuman tidak dapat lagi dibunuh dengan antibiotik.
Pada saat antibiotik diberikan, normalnya sejumlah kuman akan mati. Namun hal ini tak terjadi dalam keadaan resistensi.
Sebab terjadi mutasi pada gen kuman sehingga ia dapat bertahan dari serangan antibiotik. (*)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pikir Lagi Sebelum Beli Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Akibatnya Fatal")
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |