Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Arkeolog temukan bukti baru mengenai keberadaan tato di masa lalu.
Penemuan ini mengubah sudut pandang tentang tato yang biasanya hanya dianggap sebagai body art.
Dilansir Grid.ID melalui Skynews, tinta tato yang ditemukan tersebut membuktikan bahwa tato sudah ada di Afrika sejak 1.000 tahun lalu.
Mumi tersebut di identifikasi berjenis kelamin wanita.
( BACA : Jangan Sampai Salah, Inilah yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mewarnai Rambut! )
Mumi ini disebut dengan 'Wanita Gebelein' yang ditemukan 100 tahun lalu.
Para arkeolog juga menemukan simbol berbentuk S di lengan bahu atas mumi tersebut.
Simbol itu diduga sebagai sebuah tato.
Simbol lain seperti seekor banteng liar juga ditemukan di atas lengan wanita Gebelein.
( BACA : 4 Hal yang Paling Sering Dikeluhkan Si Kecil Ketika Sekolah, Simak Cara Mengatasinya di Sini yuk )
Menurut informasi, mumi tersebut hidup pada periode Predelik, sebelum Mesir disatukan Firaun yaitu antara 3.351 dan 3.017 SM.
Beberapa penafsiran tentang tato tersebut pun muncul.
Sebuah pernyataan menyebutkan arti logo S itu menunjukkan kekuatan magis, sementara gambar banteng berarti keberanian.
Arkeolog juga menyebutkan tato di Mesir sebelumnya hanya dimiliki oleh kaum wanita.
( BACA : Sebuah Lubang Penghisap Muncul di Danau, Benarkah Portal ke Dimensi Lain? Ini Penjelasan Logisnya )
Daniel Antoine, kurator antropologi di British Museum mengatakan, "tato tersebut mewakili status sosial khusus."
"Tato biasanya menggambarkan adegan ritual."
Temuan ini juga disebut-sebut sebagai penemuan manusia dengan tato tertua di dunia.
Terlepas dari fungsi tato yang saat ini digunakan sebagai seni tubuh, ternyata di Mesir tato punya arti tersendiri yang tak kalah unik.
(*)
Nyesek, Talitha Curtis Ungkap Ibu Kandungnya Kerja di Dunia Malam hingga Hamil: Aku Sempat Digugurin
Source | : | skynews.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |