Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Saat beberapa kali kita berpapasan dengan gelandangan, kita akan merasa simpati pada mereka.
Hal tersebut juga terjadi pada pasangan asal Singapura ini.
Pasangan Peng Chen Yu dan Abraham Yeo mengundang para gelandangan untuk hadir di acara pernikahan mereka.
Pasangan ini mengundang sendiri para gelandangan tersebut.
Saat Peng dan Abraham menyerahkan undangan pada para gelandangan, mereka merasa tidak pantas untuk hadir di acara tersebut karena tidak memiliki baju yang pantas.
"Mereka malu untuk datang karena tidak punya baju bagus."
"Kita kan punya banyak baju bagus, jadi kita tidak akan mengerti perasaan mereka," tutur pasangan ini dilansir oleh worldofbuzz.com pada 15 November yang lalu.
Peng dan Abraham sebenarnya ingin memberikan baju yang dibutuhkan para gelandangan, namun mereka tidak mempunyai cukup uang untuk itu.
Seorang teman dari Peng dan Abraham pun menawarkan diri untuk membelikan para gelandangan itu baju bagus.
Teman tersebut bahkan mengajak para gelandangan itu untuk memilih sendiri baju yang akan inginkan untuk dipakai pada acara Peng dan Abraham.
Baca Juga: Negaranya Kaya Raya, Tapi Pria Gelandangan Ini Ditemukan Meninggal di Halte Bus dalam Kondisi Miris
Kemudian pada saat acara pernikahan, tidak ada yang bisa membedakan mana gelandangan dan mana tamu undangan biasa.
Acara pernikahan Peng dan Abraham ini memang dikonsep sederhana.
Jika pada umumnya acara pernikahan akan menyewa gedung, perlengkapan mahal, dan gaun mewah, Peng dan Abraham membuat acaranya bertema ala karnaval yang berada di ruang terbuka.
Fotografer dan katering juga berasal dari teman-teman Peng dan Abraham.
Gaun yang dikenakan Peng pun didapatkannya dari toko online.
Abraham mengaku mendapatkan inspirasi ini dari perjalannya ke Jepang.
Ia merasa simpati melihat para gelandangan kesusahan untuk bertahan hidup disana.
Kemudian saat kembali ke Singapura, ia bergabung dengan organisasi amal di gerejanya dan bertemu Peng di sana.
Pasangan tersebut memtuskan untuk berbulan madu dengan mengunjungi wilayah kumuh dan terbelakang di Jepang.
(*)
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |