Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Kehidupan Lisa Wilson awalnya berjalan sempurna.
Bagaimana tidak? Ia memiliki keluarga yang bahagia dan mempunyai dua anak yang sehat dan sempurna.
Namun pada Desember 2015, kesedihan beruntun untuk Lisa dimulai.
Baca Juga: Perokok Aktif, Cecep Reza Sempat Berhenti Merokok Pasca Dioperasi Pasang Ring Jantung
Seperti yang dikabarkan oleh dailymail.co.uk (18/11/2019), pada tanggal 9 Desember 2015, Lisa kehilangan anak sulungnya, Tom, dikarenakan kecelakaan tragis saat Tom berlatih olahraga hoki.
Kepala Tom terhantam pemukul hoki dengan keras lalu tak sadarkan diri.
Tom lalu segera dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah tragedi itu terjadi.
Namun dokter yang memeriksa Tom mengatakan bahwa ia tidak dapat diselamatkan karena pendarahan hebat di otaknya.
Beberapa minggu setelah kematian Tom, suami dari Lisa, Graham menyusul Tom karena menderita tumor otak.
Sebelum meninggal, Graham mengatakan bahwa Lisa harus menjaga agar ingatan tentang Tom dapat terus hidup.
Selain itu, Tom sendiri telah menandatangani pernyataan bahwa ia akan mendonorkan organnya saat dia telah meninggal.
Baca Juga: Keluarga Bantah BJ Habibie Donorkan Kornea Mata untuk Putranya, Thareq Kemal Habibie
Awalnya, Lisa keberatan karena tidak ingin tubuh anaknya dibongkar.
Namun, karena teringat pesan Graham, ia lalu menyetujui keputusan Tom untuk mendonorkan organnya.
Saat itu, Lisa merasa bangga atas keputusan anaknya.
Umumnya, keluarga pendonor dan keluarga orang yang menerima donor tidak mengenal satu sama lain.
Namun ada salah satu keluarga yang menerima donor dari Tom meminta kepada pihak rumah sakit untuk mempertemukan mereka dengan keluarga pendonor.
Saat itulah Lisa setuju untuk mengadakan pertemuan dengan keluarga yang menerima salah satu organ milik Tom, Fatima.
Fatima adalah anak yang menerima organ hati dari Tom.
Baca Juga: Sarwendah Donorkan Air Susu untuk Bayi Prematur, Ruben Onsu: ASI Wendah Berlebihan
Hal ini dikarenakan Fatima mengidap penyakit langka yang menyebabkan hatinya tidak dapat melawan bakteri yang masuk kedalam tubuhnya.
Jalan satu-satunya bagi Fatima untuk bertahan hidup adalah dengan melakukan transplantasi hati.
Lubna, ibu dari Fatima, mengucapkan banyak terima kasih pada Lisa karena telah menyelamatkan hidup putri kecilnya.
Lisa sendiri mengaku sangat bahagia melihat Fatima dapat hidup sehat dengan hati milik Tom tetap hidup di dalam tubuh Fatima.
Selain Fatima, terdapat puluhan orang yang selamat dari kematian berkat organ dari Tom.
Lisa mengatakan bahwa hari yang paling menyedihkan baginya adalah saat Tom meninggal, namun hari itu juga adalah saat di mana Tom menyelamatkan banyak orang berharga yang membuat Lisa bangga dan bahagia.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |