Grid.ID - Sungguh malang yang dialami bocah SD asal Tulungagung yang berinisial DA (8) ini.
DA, siswi yang baru duduk di kelas 3 SD N Banyuurip, Tulungagung, diduga menjadi korban penganiayaan.
Dugaan penganiayaan yang dialami DA ini terungkap setelah neneknya, Sulami (67) membuat laporan ke kepolisian Polsek Kalidawir.
Mengutip Tribun Jatim, Sulami yang merupakan warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, membuat laporan ke Polsek Kalidawir pada Rabu (20/11/2019).
Sulami melapor ke polisi lantaran geram dengan apa yang sudah dialami cucunya.
Diduga, cucunya DA telah dianiaya seorang pria paruh baya berinisial BB (40) yang juga merupakan warga setempat.
BB sendiri, merupakan ayah dari salah satu siswi SD N Banyuurip yang sekelas dengan korban.
Kanitreskrim Polsek Kalidawir Aiptu Ramang Budianto menyebut pengainayaan tersebut diduga terjadi pada Sabtu (16/11/2019) lalu, sekitar pukul 06.45 WIB.
Awalnya, korban DA tengah duduk di bangku kelas seraya menanti sekolah dimulai.
Tiba-tiba, datanglah BB yang langsung menggenggam ibu jari tangan kiri DA dan menekuknya ke arah belakang.
Selain menekuk tangan korban, BB juga diduga telah menampar pipi kiri dan mencubit lengan kiri atas DA.
Semua aksinya tersebut dilakukan tanpa berbicara.
"Setelah itu, terlapor langsung pergi meninggalkan sekolah," jelas Ramang, dikutip Grid.ID dari Surya Malang.
Meski menerima penganiayaan dari BB, korban sempat tak mau bercerita dan lebih memilih menahan tangisnya.
Apalagi, DA yang masih berumur belia itu sudah ditinggal ayahnya bekerja di Kalimantan, dan hidup bersama neneknya, Sulami.
Namun entah kenapa, sang ayah yang berada di Kalimantan mendengar kabar putrinya dianiaya.
Dari situ, sang ayah akhirnya meminta ibunya, Sulami, untuk melaporkan pengainiayaan yang dialami DA ke polisi.
"Akhirnya nenek DA melapor ke Polsek Kalidawir kemarin Rabu pukul 15.00 WIB," imbuhnya.
Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan cepat oleh kepolisian.
Penyidik dari Polsek Kalidawir, sudah memerika keterangan DA dan dua temannya yang menyaksikan kejadian.
Baca Juga: Dituntut Kerja 12 Jam Sehari dalam Sistem Shifting, Seorang Perawat Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Penyidik juga sudah melakukan visum untuk mencari bukti penganiayaan yang dialami DA.
Informasi yang didapat dari sejumlah siswa, DA dianiaya lantaran tak sengaja menginjak anak BB yang duduk di kelas yang sama.
Merasa anaknya jadi korban kekerasan DA, BB yang sudah berusia 40 tahun itu langsung membalas ke korban yang masih belia. (*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Surya Malang,Tribun Jatim |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |