Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Soto adalah salah satu makanan khas Indonesia yang digemari banyak orang.
Perpaduan pas antara nasi, kaldu, daging, dan sayuran mampu memikat lidah setiap orang yang menyantapnya.
Maka tak heran jika soto menjadi ikon kuliner di beberapa wilayah di Indonesia seperti soto Betawi, soto Banjar, dan coto Makassar.
Tak terkecuali di Sragen, soto juga menjadi salah satu ikon kulinernya.
Namun berbeda dengan soto-soto di daerah lain, soto di Sragen ini memiliki ciri khas tersendiri yakni harganya yang super murah.
Disaat rata-rata harga soto Rp 5 ribu, Soto Sewu di Sragen cukup berani dengan mematok harga hanya Rp 1 ribu.
Ya, Rp 1 ribu, lima kali lebih murah dari rata-rata harga soto, bukan?
Sukarni (46), sang pemilik warung, mengaku usahanya ini mulai dirintis setelah dirinya mengalami PHK massal pabrik tekstil di Purwosuman, Bulu, Sidoharjo.
Baca Juga: Pelaku Dugaan Penipuan Meminta Maaf, Eza Gionino: Dia Minta Maaf Karena Disuruh Orang!
Sukarni yang awalnya menggantungkan hidupnya dari buruh pabrik tersebut kemudian harus mulai putar otak untuk mencari sumber penghasilan lain.
"Setelah kena PHK massal di pabrik saya ya luntang-lantung nggak ada kerjaan, lalu suami saya menyarankan untuk berjualan soto seribu," terang Sukarni seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.
Dicibir Tetangga
Semenjak membuka usahanya ini delapan tahun silam, Sukarni mengalami sepak terjang yang luar biasa.
"Dulu awal-awal buka ya banyak yang ga suka, pada tanya enak ga tuh soto kok cuma seribu,"
"Setelah saya buka (warung soto) itu juga banyak yang ikut-ikutan bikin soto seribu," kata Sukarni, Rabu (20/11/2019).
Baca Juga: Alasan Indra Bruggman Jarang Nongol di Sinetron, Miris!
Tak hanya cibiran dari para tetangga, letak usahanya yang berada di kediamannya di Kampung Ringin Anom, Sragen Kulon RT 6 itu juga kurang strategis untuk usaha.
"Dulu di rumah saya nggak seramai di sini (tempat baru), yang beli juga tetangga-tetangga sekitar rumah,"
"Sehari dapat Rp 80 ribu saja senangnya minta ampun," lanjut Sukarni.
Namun kini, setelah empat tahun pindah ke rumah mertuanya yang berada tak jauh dari Jalan Raya Slamet Riyadi, Warung Soto Sewu miliknya mulai banyak didatangi pembeli.
Omzet Jutaan Rupiah Sehari
Ketika ditanya takut rugi atau tidak karena menjual soto dengan harga super murah, Sukarni menjawab tidak.
Bahkan dari hasil berjualan soto, sebuah mobil sudah bisa dibeli Sukarni.
"Alhamdulillah, nggak takut rugi. Ngitung-ngitung sodaqoh lah,"
"Nyatanya bisa kok (berjualan) sampai sekarang, malah Alhamdulillah sudah beli mobil," kata Sukarni.
Bagaimana tidak, sejak pindah lokasi jualan ke tempat yang lebih strategis, pembeli yang datang pun kian meningkat.
Sukarni pun bisa mengantongi omzet jutaan rupiah setiap harinya.
"Pernah saya jualan waktu hari Minggu. Dari pagi sampai malam dapat Rp 2,6 juta penghasilan kotor," ungkap Sukarni.
Kini Warung Soto Sewu yang buka mulai dari jam 6 pagi hingga malam itu sudah mempunyai dua karyawan untuk membantu Sukarni melayani pelanggan yang datang dari berbagai kalangan.
Dwi Candra misalnya, siswi SMK Muhammadiyah 4 Sragen ini mengaku kerap datang untuk sekedar menyantap dua porsi soto seribuan.
"Sudah biasa datang kesini, kalau sekali makan biasanya makan dua porsi yang seribuan," kata Dwi.
Karena selain murah, rasa Soto Sewu Suwarni juga tidak perlu diragukan lagi.
Es Teh Viral di Solo
Bergeser dari dunia makanan, kali ini ada es teh yang sedang viral di kalangan orang Solo.
Yakni es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo.
Es teh yang dijual dengan harga Rp 2.500 ini diserbu pembeli karena rasanya yang manis, sepet, dan kental.
Sri Atin (46), anak dari pemilik warung menyebut sebenarnya tidak ada yang spesial dari es teh yang dijualnya.
Namun meski begitu es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo ini selalu diserbu pembeli dari berbagai kalangan.
"Pekerja proyek banyak, orang-orang kantoran jarang, orang lewat-lewat gitu kadang-kadang buat (bekal minum) waktu kerja," ujar Sri seperti yang dikutip dari Tribun Solo.
Baca Juga: Hati-Hati! Inilah 3 Tanda Hubunganmu dengan Pasangan Tidak Sehat dan Harus Segera Diakhiri!
Dikatakan Sri, dalam sehari ia warungnya dapat menghabiskan hingga 17 pack plastik seharinya.
Meski ramai dan disukai pembeli, ternyata tidak ada resep khusus yang dipakai.
Hanya saja memang air yang dipakai untuk meracik es teh buatannya ini diambil dari air sumur.
"Mungkin pengaruh airnya juga, walaupun tehnya sama juga, kalau enggak salah pakai teh Gopek," tambahnya.
Jadi gimana? Tertarik untuk mencobanya?
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |