Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Mungkin kamu sudah pernah mendengar apa itu baby blues dan depresi postpartum.
Keduanya kerap terjadi pada para perempuan yang baru saja melahirkan.
Mungkin sekilas dua hal itu terlihat memiliki kesamaan, yaitu memiliki keterkaitan dengan kesehatan mental para perempuan setelah melahirkan.
(BACA: Pamer Foto-foto Tanpa Makeup Saat di Jepang, Cantiknya Bae Suzy Bakal Bikin Kamu Iri )
Namun, tetap saja ada beberapa hal yang membedakan antara baby blues dengan depresi postpartum.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari laman Fit Pregnancy and Baby, inilah beberapa hal yang berbeda antara syndrom baby blues dengan depresi postpartum.
Langsung simak di sini yuk.
1. Lama waktu gejala
Pada sindrom baby blues mungkin hanya akan berlangsung selama dua minggu pasca melahirkan.
Sedangkan pada depresi postpartum, gejalanya akan bertahan lebih dari dua minggu setelah melahirkan.
Gejalanya juga jauh lebih parah daripada sindrom baby blues dan dapat mengganggu aktivitasmu sehari-hari.
(BACA: Segera Menikah, Pangeran Harry dan Meghan Markle Undang Ribuan Warga Biasa )
2. Gejala yang dirasakan
Pada sindrom baby blues, kamu akan merasa seperti ingin menangis sepanjang waktu, lebih emosional dan sangat sensitif.
Sebagian wanita menggambarkan gejalanya seperti ketika kamu PMS.
Sedangkan pada depresi postpartum mungkin kamu akan mengalami rasa cemas, sedih, mudah tersinggung, merasa bersalah, kesulitan konsentrasi sampai depresi yang berkepanjangan.
3. Perbedaan jumlah frekuensi
Pada sindrom baby blues hanya akan terjadi satu kali pasca melahirkan.
(BACA: Bingung Membedakan Psoriasis Atau Kulit Kering, Simak Penjelasannya di Sini yuk! )
Sedangkan pada depresi postpartum, gejalanya akan timbul tenggelam selama beberapa kali dalam 2-3 bulan setelah melahirkan. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |