Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID - Kain tenun khas Indonesia semakin hari-semakin dapat diakui eksistensinya dengan berhasil menjadi sejajar dengan kain fashion lain di berbagai panggung peragaan busana.
Kekayaan khas Tanah Air ini juga mulai banyak digunakan sebagai bahan untuk karya busana rancangan para desainer dan merek busana untuk dapat terus dilestarikan.
Seperti baru-baru ini, keindahan kain tenun nusantara kembali melenggang di Paris Fashion Week 2018 lalu.
(Dian Sastro Tampil Eksotis dalam Balutan Kain Tenun Ikat Sumba, Bibirnya Malah Jadi Sorotan!)
Beragam koleksi ready to wear tersebut merupakan koleksi dari LeViCo dengan melibatkan Julie Lasikodat sebagai pemilik Tenun NTT, Yurita Puji, dan Defrico Audy.
Ketiganya berkolaborasi mengemas tenun NTT menjadi layak berada di Paris untuk mempromisikan kain NTT di Eropa pada panggung Paris Fashion Week 2018 di Intercontinental Le Grand Paris, pada 3 Maret 2018 lalu.
(Ini Cara Vivi Zubedi Membuat Kain Tenun Tradisional Agar Dilirik Penikmat Fashion Dunia)
Mereka menghadirkan 18 koleksi dari kabupaten Alor, Rote, dan Sabu dengan nuansa gelap yang dikombinasikan dengan lace, bordir, payet, dan bulu.
Potongan busana ditampilkan dengan gaya glamor dan coat yang menjadi fokus LeViCo untuk dihadirkan pada fashionista Paris.
"Pasar Eropa menjadi salah satu tujuan pasar LeViCo karena tekstur kain tenun yang cocok sekali untuk cuaca dingin di Eropa," kata Julie Laiskodat.
Tak hanya untuk busana, terdapat visi tersendiri dalam kain tenun ini, dengan membawa makna untuk para perempuan di desa-desa di NTT untuk mempertahankan budaya heritage dan sekaligus salah satu potensi ekonomi di daerah untuk masa depan anak-anak di NTT.
Harapan ke depan LeViCo dapat hadir pula di panggung-panggung fashion week beberapa negara lainnya, sehingga tujuan memperkenalkan kain NTT di 4 negara tercapai, karena sebelumnya LeViCo telah hadir di panggung New York Fashion Week. (*)
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |