Grid.ID - Praktik penipuan dengan menggunakan modus penggandaan uang masih marak ditemui di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, masyarakat Jawa Timur dikejutkan dengan adanya praktik penggandaan uang di Jember.
Salah seorang pelaku penggandaan uang tersebut bahkan berpura-pura menjadi kiai sakti.
Namun, perbuatan tersebut akhirnya terendus oleh pihak yang berwajib.
Baca Juga: Pelaku Dugaan Penipuan Meminta Maaf, Eza Gionino: Dia Minta Maaf Karena Disuruh Orang!
Dilansir dari tayangan Press Release Kasus Penipuan Modus Penggandaan Uang, yang diunggah di kanal Youtube pada Rabu (27/11/2019) kemarin, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkap ada 4 pelaku yang terlibat.
"Yang bersangkutan ini berkomplot 4 orang tersangka, ada yang dari Sumatera, ada juga yang dari Jember,"
"Nah korbannya ini sementara satu, kita masih melakukan penyelidikan apakah cuma satu," ungkap Barung.
Pihak yang berwajib masih mendalami kasus ini, dan akan mengungkap korban yang lain.
"Kami yakin dan percaya bahwa korban ini bukan hanya satu saya kira, karena dalam pemeriksaan awal mereka sudah cukup profesional melakukannya,"
"Ada yang meyakinkan, ada yang berpura-pura menjadi tokoh agama," lanjutnya.
Para pelaku penipuan ternyata berasal dari berbagai daerah.
Dikutip dari laman Surya Malang, pelaku penipuan itu diantaranya Andriono dari Ambon, Hodri dari Jember, Rudy Nainggolan dari Sumatera Utara, dan Ahmad Firman asal Jember.
Dalam praktiknya, pelaku meminta korban berinsial AL telah menyetorkan sejumlah uang, yang diletakkan di dalam sebuah koper khusus.
Pelaku pun langsung menukar koper korban dengan koper yang lain.
Koper yang diberikan kepada korban berisi beberapa lapis keramik, bantal tidur, dan beberapa helai kain.
Seperti diberitakan Surya Malang sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie mengungkapkan bahwa korban mengalami kerugian sebesar Rp 650 juta.
Dari penuturan Pitra, pelaku menipu para korbannya dengan trik sulap sederhana.
Sebelum menjalankan ritual, para korban diminta untuk menonton video yang memperlihatkan kemampuan pelaku menggandakan uang.
Padahal rekaman video tersebut merupakan hasil editing.
Rudy, salah seorang pelaku mengajak korban ke rumah sang kiai gadungan di daerah Jember.
Korban pun ditunjukkan praktik penggandaan uang secara langsung saat berada di rumah Ahmad Firman.
Andriono bahkan mengaku bisa menggandakan uang dengan cara menggosok-gosok telapak tangan.
Sedangkan Firman mengaku bisa mengubah abu rokok menjadi uang.
“Cara meyakinkan korban adalah saya demo dulu dengan uang,” kata Andriono.
Andriono menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, uang di tangan sang pelaku yang sebelumnya hanya Rp 2 ribu berubah menjadi Rp 100 ribu.
Ia juga mengakui bahwa belajar trik sulap hanya dari Youtube.
“Itu ide saya sendiri. Saya ajak teman teman-teman yang kebetulan kenal di jalan. Yang jelas cara saya salah kalau kayak gini,” ungkap Andriono.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | YouTube,Surya Malang |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |