Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID – Kelaikan kondisi ban mobil menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh seluruh pengendara.
Terutama buat kamu nih, para pengendara wanita ya, jangan cuma memerhatikan pernak-pernik yang bisa membuat tampilan kendaraan kamu ciamik.
Sebaliknya, kamu juga harus peka dengan salah satu bagian pendukung kendaraanmu, yaitu ban.
Sebab, ban menjadi satu-satunya bagian yang bersinggungan langsung dengan jalanan.
Makanya, ban membutuhkan perawatan secara berkala sebagai antisipasi.
Terlebih, jika ukuran ban mobilmu terbilang besar seperti Toyota Fortuner.
Dilansir dari Auto2000, berikut perawatan berkala yang bisa dilakukan demi menjaga kondisi ban kendaraan Toyota Fortunermu :
1. Periksa tekanan angin
Dilakukan sedikitnya satu kali dalam sebulan atau saat akan bepergian jauh.
Selain itu, kalau kondisi ban terlihat kempis atau tekanan ban berlebihan juga perlu diperiksa tekanannya.
Pastikan besaran ideal tekanan angin ban Toyota Fortunermu yang tertera pada buku pedoman, atau bisa juga dilihat pada pilar B di sisi pengemudi.
Tekanan angin ban yang tidak tepat akan membuat ban aus pada salah satu sisi.
Sementara penggunaan angin nitrogen juga dapat meningkatkan performa ban.
Pasalnya, nitrogen mempunyai sifat yang dingin sehingga tidak mudah memuai saat suhu ban naik.
Molekul nitrogen juga lebih besar dibanding angin biasa, sehingga dinilai lebih awet.
2. Periksa kedalaman alur ban
Melalui petunjuk keausan ban yaitu rusuk melintang pada dasar alur telapak, tinggi umumnya 1,6 mm, ditandai dengan A atau tulisan TWI (Tread Wear Indicator) pada dinding samping bagian atas ban.
Ban harus diganti, jika indikator TWI ban sudah terlihat.
3. Disarankan untuk balancing dan spooring
Vibrasi atau gangguan pada kendaraan dapat disebabkan karena ketidakseimbangan.
Penyelarasan ban bertujuan agar tidak terjadi getaran pada kendaraan.
Balancing ban dan penyetelan wheel aligment (spooring) dapat dilakukan di bengkel resmi Toyota Auto2000.
4. Lakukan rotasi berkala (setelah pemakaian 10.000 km)
Penggantian posisi ban agar ban memiliki umur pemakaian yang sama dan mencegah keausan tidak merata.
5. Periksa kondisi tutup pentil
Lihatlah apakah pentil sudah tertutup atau belum.
Tutup pentil berfungsi mencegah keluarnya udara dan menjaga tekanan angin tetap stabil.
6. Periksa kondisi pelek
Pastikan pelek tidak rusak (retak, berubah bentuk atau berkarat).
Kerusakan pada pelek dapat menyebabkan ban menjadi rusak.
Gunakan cairan pelumas untuk memudahkan pemasangan ban ke pelek.
7. Perhatikan beban muatan kendaraan
Ban lebih cepat aus bila mengangkut beban lebih dari yang disarankan.
8. Pemeriksaan tapak ban mobil dan berhati-hatilah dalam memilih jalan
Bagian telapak ban dilapisi kawat baja agar ban tetap kuat dan tahan terhadap tusukan.
Bagian samping ban tidak dilapisi kawat baja karena dapat membuat ban menjadi kaku dan keras.
Permukaan jalan yang kasar lebih mudah mengikis telapak ban.
Saat melewati jalan berlubang gunakanlah bagian telapak ban dan usahakan untuk tidak membelok (menghindari) tiba-tiba agar ban terhindar dari benturan samping.
Perawatan yang dilakukan secara berkala akan memberikan kenyamanan serta keamanan dalam berkendara.
Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan apabila pemilik kendaraan mengabaikan perawatan ini secara berkala.
Mulai dari timbulnya suara dengung dan laju kendaraaan yang tidak nyaman bahkan sampai dapat memicu terjadinya kecelakaaan.
Pacari Luna Maya, Maxime Bouttier Gak Peduli Soal Jarak Usia 10 Tahun di Antara Keduanya: Menurutku Itu Gak Jauh
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Okki Margaretha |