Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Tiap negara pasti punya hidangan nasional.
Misalnya nasi goreng di Indonesia, nasi lemak punya Malaysia, atau sushi dari Jepang.
Hidangan nasional adalah masakan atau makanan yang hampir terdapat di seluruh wilayah negara tersebut.
Walaupun kadang punya citarasa yang berbeda-beda di tiap wilayahnya, tapi hidangan nasional tetap memegang satu konsep dan dasar yang sama.
(BACA: Ikan Hiu Ini Jadi Saksi Bisu Berbagai Peristiwa Bersejarah, Salah Satunya Ketika Titanic Tenggelam!)
Nggak jarang, hidangan nasional juga banyak menuai kontroversi.
Seperti misalnya haggis di Skotlandia, terbuat dari jeroan domba dan sapi yang dicincang halus, kemudian dibungkus hingga berbentuk seperti telur berukuran raksasa menggunakan dinding lambung domba.
Ekstrem memang, tapi ada juga loh yang nggak kalah ekstrem dan menyedot perhatian dunia, yaitu hakarl dari Islandia.
Hakarl adalah daging ikan hiu yang dibusukkan.
Bukan tanpa alasan kenapa Hakarl harus dibusukkan terlebih dahulu.
Melansir laman Curiosity, sejarahnya, saat bangsa Viking menduduki Islandia, mereka banyak memburu hiu Greenland yang jumlahnya melimpah.
Hiu Greenland ini kemudian menjelma jadi hidangan yang ngetren di kalangan bangsa Viking.
Tapi masalahnya, daging ikan hiu Greenland ini beracun.
Daging ikan hiu memang terkenal mengandung kadar urea yang tinggi.
Urea ini beracun dan berbahaya saat dikonsumsi, dan hiu Greenland adalah spesies dengan kadar urea tertinggi di antara hiu-hiu lainnya.
Urea juga menyebabkan daging hiu memiliki bau kombinasi antara pesing dan bau bahan kimia.
Nah, maka dari itu daging hiu harus didiamkan terlebih dahulu bahkan sampai hampir membusuk untuk menghilangkan kadar ureanya.
Proses pembuatan hakarl ini nggak instan, butuh waktu sampai lebih dari 5 bulan untuk mengolahnya.
Pertama, daging hiu dipotong-potong dan difermentasi selama 6-12 minggu.
Dulu, proses ini dilakukan di dalam lubang yang ditutup dengan batu besar, tapi di era modern ini masyarakat menggunakan wadah dari plastik biar bisa mengamati proses pembuatan secara langsung.
Proses fermentasi inilah yang bisa membuat racun keluar dari daging hiu.
Setelah difermentasi, pembuat hakarl akan menggantung daging-daging hiu ini agar mengering.
Indikator hakarl yang siap diolah adalah dari bau dan tingkat kelembapannya yang rendah.
Dari segi penampilan, hakarl yang baik berwarna cokelat dan ada sedikit lapisan kering.
Rasanya?
Celebrity chef Gordon Ramsay memuntahkan suapan hakarl pertamanya, sedangkan Anthony Bourdain menyebut makanan ini sebagai "hal menjijikkan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata".
Bagi masyarakat Islandia, hakarl punya rasa yang sedikit manis dan lebih ke tawar.
Pengolahan hakarl sekarang ini banyak banget menuai protes.
Pelarangan perburuan hiu sudah mulai dikampanyekan di mana-mana, bahkan dari lembaga berpengaruh dunia seperti WWF.
Bagi masyarakat Islandia, hakarl adalah bagian dari kebudayaan mereka yang tetap harus dilestarikan dan bukan dieksploitasi.
Kamu berani coba hidangan yang satu ini? (*)
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |