Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - JA, bocah 4 tahun asal Surabaya harus terbaring di IRS RSUD dr Soetomo lantaran tubuhnya dipenuhi luka lebam.
Mulai dari wajah, lengan, hingga kemaluan JA tak luput dari luka lebam.
Tak hanya itu, dokter yang memeriksanya pun mengaku kalau JA juga mengalami demam tinggi.
Mengetahui hal tersebut, orang tua JA justru ingin anaknya segera dibawa pulang.
Namun lantas dicegah oleh tim dokter dan pihak kepolisian lantaran kondisi JA yang masih lemah.
Pihak kepolisian bahkan sampai mengeluarkan laporan polisi model A untuk memulai proses penyelidikan terkait luka lebam di tubuh JA.
Baca Juga: Kisah Satu-satunya Orang yang Pernah Terhantam Meteorit: Awalnya Lebam Hingga Alami Gagal Ginjal
"Sudah kami terbitkan laporan polisi modal A," terang Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, Sabtu (30/11/2019).
Pasalnya polisi menduga adanya kekerasan yang dialami bocah 4 tahun ini hingga mengakibatkan tubuhnya dipenuhi luka lebam.
Apalagi selama dirawat, JA sering mengigau dan meminta ampun pada sosok yang dia panggil budhe itu.
"Korban ini sempat mengigau 'Ampun Budhe..." beberapa kali. Menurut dokter demamnya juga tinggi," ungkap Oloan lebih lanjut seperti yang dikutip dari Surya.
Orangtua Sebut Keracunan Obat
Selain itu, saat dibawa ke rumah sakit pada Jumat (29/11/2019) malam, orang tua JA mengaku kalau anaknya mengalami keracunan obat.
Padahal dari hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan adanya tanda-tanda keracunan obat seperti kesaksian kedua orang tuanya.
"Faktanya, kata dokter tidak ada keracunan obat. Yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kemaluan, punggung, dan tangannya," terang Oloan.
Menanggapi hal ini, polisi pun langsung bergerak cepat untuk memastikan penyebab sebenarnya luka lebam yang ada di tubuh bocah malang itu.
"Kami koordinasi dengan PPA Polrestabes. Masih kami dalami," tandas Oloan.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan pemeriksaan segera kepada para saksi.
"Ada 2 saksi yang masih kami periksa saat ini, saksi pelapor dan saksi dari rumah sakit," kata Ruth, Sabtu (30/11/2019).
Meski begitu, Ruth masih belum bisa memastikan penyebab luka lebam yang ada di tubuh bocah malang berusia 4 tahun tersebut karena masih memerlukan keterangan dari beberapa saksi lain.
"Masih kami dalami. Tunggu ya, yang pasti akan ada beberapa orang lagi yang akan kami periksa sebagai saksi," singkatnya.
Tetangga Mengaku Tak Dengar Suara Tangisan
Kabar ini pun menggegerkan warga Kampung Pacar Kembang II, Kota Surabaya, di mana bocah 4 tahun JA tinggal.
Ketua setempat, Suparmo, mengaku kaget karena selama ini tidak pernah melihat gerak-gerik yang ganjil maupun suara tangisan anak kecil.
"Saya kaget kok anak sekecil itu ada luka-luka sampai begitu," ungkapnya keheranan seperti yang dikutip dari Tribun Madura.
"Kalau di warga saya tanya tidak ada yang dengar teriakan tangisan atau apa gitu," lanjutnya.
Keterangan Budhe Berbellit
Diungkapkan Suparmo, bocah 4 tahun itu beserta ibunya baru tinggal di rumah itu sejak Agustus lalu.
Rumah yang terletak di Kampung Pacar Kebang II, Kota Surabaya, itu sendiri dihuni oleh YG dan istrinya yang mana adalah pakdhe dan budhe dari JA.
Menurut warga sekitar, tidak ada yang janggal dari keluarga YG yang juga baru mengontrak di rumah itu sejak Januari silam.
YG yang sehari-hari bekerja sebagai tabib pengobatan alternatif itu dikenal memiliki banyak pasien.
"Biasanya dipanggil pak Ustad, pasiennya banyak. Ada yang polisi juga."
"Pengobatan alternatif stroke. Dia aslinya Mojo Gubeng, di sini kontrak belum setahun," terang Suparmo.
Namun memang dikatakan Suparmo kalau istri YG sempat berbelit ketika dimintai keterangan.
"Tadi saat ditanya memang agak berbelit. Tadi kan ada pak lurah juga, dari binmaspol, terus dari kecamatan juga ada," lanjutnya.
(*)
Akui Pernah Berantem dengan Ayu Ting Ting, Vega Darwanti Akhirnya Kuak Tabiat Putri Ayah Rozak Usai 10 Tahun Berteman: Dia Orangnya...
Source | : | Surya,Tribun Madura |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |