Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Ayahanda Enda, gitaris grup band Ungu meninggal dunia di usia 65 tahun Kamis (8/3/2018) pukul 19.30 Wib di RS Islam Cempaka Mas, Jakarta Pusat.
Saat masuk ruang ICU, rupanya almarhum masih sempat menanyakan kegiatan cucu-cucunya kepada Enda.
"Nanya anak-anak belajar dance, belajar nyanyi, bahasa Inggrisnya bagus, sudah bisa ngaji belum, dari pertanyaan berulang-ulang kali padahal gua sudah bilang bisa pak bisa, bisa lah belajar ngaji," ungkap Enda yang Grid.ID temui di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018).
(Enda Ungu Dapat Firasat Buruk Sebelum Kepergian Ayahanda)
Menurut Enda, almarhum ayahnya merupakan sosok yang religius.
Pernah ketika kecil karena Enda tidak salat, ia sampai dipukuli ayahnya sehingga tangannya bengkok.
"Senang sih berada di dekat bapak tuh ya karena jenaka orangnya meskipun dia galak banget dan disiplin banget enggak ada tawar-menawar soal peraturan,”
“Apalagi soal salat dan sekolah enggak boleh ditawar ya sampai zaman dulu kecil bengkok-bengkok tanganku karena digebukin sama dia kalau enggak sekolah atau enggak salat," cerita Enda.
(Enda Ungu Mengiringi Kepergian Ayahnya dengan Tegar)
Enda juga bercerita jika dirinya selalu dianggap pembuat masalah oleh almarhum ayahnya.
Padahal, tidak serta merta semua kesalahan Enda yang perbuat, namun ada pesan yang terselip oleh ayahnya.
"Omongannya, ‘kalau lu mau bandel, bandel sendiri jangan ajak orang-orang atau ngelibatin orang lain biar lu diri sendiri saja sana yang bandel jangan melibatkan orang’," tutur Enda menirukan ucapan ayahnya.
(Kabar Duka, Ayah Enda Ungu Meninggal Dunia)
Jelas, Enda pun merasa kehilangan atas kepergian ayahnya itu.
Sebab dikatakan Enda, dirinya merupakan anak tertua, maka susah senang bersama mencari rezeki untuk tambahan menghidupi adik-adiknya dulu dilalui bersama sang ayah.
Ada sebuah pesan yang selalu diingat Enda dari ayahnya tersebut.
"Beliau tidak pernah meninggalkan harta apa-apa kepada saudara, tapi beliau meninggalkan bagaimana cara seorang manusia untuk hidup selayaknya."
"Beliau yang aku ingat banget dari kecil dia mendidik kita bahwa hidup itu harus berbagi harta, nggak akan lu bawa mati jadi harus berbagi itu yang beliau katakan," pungkas Enda. (*)
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |