Karena tak lagi memiliki penghasilan, untuk makan sehari-hari Rubaedah hanya mengharapkan uluran tangan tetangga yang iba melihat kondisinya.
Ia hanya bisa pasrah dengan keadaan yang membelenggu.
(Nenek Legend, Dia Viral Karena Berhasil Membuat 200 Jomblo Bahagia)
Bahkan ia mengaku belum ada sepersen pun bantuan pemerintah yang didapatkan termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPJS.
"Belum ada bantuan pemerintah karena menurut orang-orang, hanya yang punya anak sekolah saja berhak mendapatkan PKH," katanya.
Jangankan bantuan, ia mengaku kerap diusir dari tempat tinggalnya itu.
Sebab tanah tempat bernaung saat ini telah jadi milik orang.
Ia mengaku tak tahu menahu mengapa tanah yang sejak dulu ia diami bisa menjadi milik orang lain.
"Saya sudah beberapa kali diusir dari sini. Padahal tanah ini tanah yang sudah diwakafkan dari seseorang ke saya," ceritanya.
Rubaedah kini hanya bisa pasrah, tak bisa berbuat apa-apa.
Hendak pindah namun tak tahu akan kemana karena tak ada sanak saudara lagi.
Belum lagi umurnya yang renta, membuatnya serba terbatas. (*)
(Artikel ini juga tayang di tribun-timur.com dengan judul Kisah Nenek Sebatang Kara di Polman, Sudah Tak Dapat PKH, Juga Kerap Diusir)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |