Grid.ID - Hari Darmawan sang pendiri Matahari Departemen Store meninggal dunia, pada hari Sabtu (10/03/2018).
Humas TWM (Taman Wisata Matahari), Teja Purwadi membenarkan kabar tersebut.
"Iya betul beliau meninggal tadi pagi," ujar Teja Purwadi yang dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com.
Informasi yang beredar jasad Hari ditemukan tewas di Sungai Ciliwung di sekitar Hankam, Cisarua, Sabtu (10/3/2018) pukul 06.30 WIB.
Mengenang sosok pengusaha kelahiran Makassar 27 Mei 1940 yang hanya lulus SMA saat memulai bisnis retailnya.
Dilansir dari Biografiku.com, lulus SMA, Hari Darmawan yang juga pengusaha dibidang produk pertanian memilih untuk merantau ke Jakarta.
Saat merantau inilah, Hari Darmawan bertemu dengan Anna Janti yang merupakan puteri dari pemilik toko serba ada yang ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
(BACA : BREAKING NEWS: Bos Matahari Department Store, Hari Darmawan Meninggal Dunia)
Toko yang adanya di bibir kali Ciliwung, Jakarta itu yang kemudian dibelai Hari Darmawan seharga Rp 1 juta dengan cara mencicil.
Dari toko yang diberi nama Mickey Mouse inilah jadi cikal bakal usaha retail yang didirikan .
Di toko Mickey Mouse ini, Hari Darmawan dan Anna Janti menjual baju impor serta baju bikinan mereka sendiri yang diberi label MM Fashion.
Disebelah toko yang Hari Darmawan miliki ada toko De Zion yang jadi pesaing, dengan pelanggan yang rata-rata pejabat dan orang kaya waktu itu.
Memang sudah jalannya takdir, owner De Zion alami kesulitan dana dan ingin menjual tokonya (1968).
Perihal itu diketahui oleh Hari Darmawan dan jadilah De Zion jadi miliknya.
De Zion yang artinya Matahari, diubah namanya jadi Toko Matahari.
Dari Toko Matahari ini, Hari Darmawan berstrategi memajang semua produk selengkap mungkin.
Calon konsumen juga disuguhkan barang yang berkualitas dan dengan harga murah.
Strategi itu sangat jitu mendatangkan pembeli dan pelanggan tetap dan kemudian Toko Matahari ini yang jadi pelopor Departemen Store di Indonesia.
(BACA : Tim SAR Berhasil Temukan Jenazah Pengusaha Matahari Group, Hari Darmawan di Sungai Ciliwung)
Delapan tahun kemudian, cabang bernama Sinar Matahari didirikan dengan barang dagangan beraneka ragam produk dari pakaian, alat elektronik, perhiasan, sepatu, kosmetik peralatan tulis hingga obat-obatan.
Di era 1990-an, Matahari Departemen Store jadi toko serba ada yang nyaris tanpa pesaing.
Ditambah dengan maraknya pembangunan mal, membuat sayap Matahari Departemen Store mengepak lebih lebar.
Terobosan yang membuat Matahari departemen Store makin berjaya adalah dengan dibukanya area bermain Timezone.
Sehingga konsumen yang datang nggak hanya belanja, tapi juga juga bisa bermain.
Pada 1996, Hari Darmawan menjual sebagian besar sahamnya di Matahari Departemen Store ke Lippo Group (James Riady).
Sukses dengan Matahari Departemen Store, Hari Darmawan kemudian memilih tinggal di kawasan cisarua Bogor, Jawa Barat dan membangun Taman Wisata Matahari yang mampu
menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?