"Jadi gini, ada hukum piramid. Orang pintar orang bodoh, orang berkelas orang tidak berkelas, orang berpendidikan orang tidak berpendidikan, sukses tidak sukses, kaya tidak kaya." Paparnya.
Bapak satu anak ini kemudian menjelaskan bahwa piramida itu semakin ke bawah semakin besar.
(Gading Marten Cerita Kedekatan Chicco Jerikho dengan Putri Marino)
"yang atas itu cuma sedikit. Nah karena di lingkungan keluarganya untuk melakukan hal-hal alay," terang Deddy.
Lalu, Deddy pun mencoba memberikan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari.
"Contohnya ngeplak kepala didiamin sama orang tuanya, ngomong kasar, ngomong kotor didiamin sama lingkungannya, misalnya orang manggil temannya pakai nama (gambar anjing) itu dibiarin sama temannya, atau mungkin gaulnya sama teman yang ngondek-ngondek, akhirnya mereka sudah terbiasa dengan hal yang seperti itu," tegasnya.
"Kalau itu dibenerin akan balik lagi, karena ga kuat untuk jadi benar. Ikan diambil dari laut, dibersihin, lo mandiin tu ikan, lo potong tetap bau amis," tambahnya.
Kemudian, Deddy mencoba menjawab pertanyaan pertama soal banyak artis alay di Indonesia.
Dirinya kembali menekankan sistem piramida yang sudah dia jelaskan tadi.
(Tak Kuasa Menahan Marah, Tyas Mirasih Sindir Maryke!)
Salah satu penyebab banyaknya artis alay di Indonesia adalah karena industri media yang terlalu mengejar rating dan sharing.
"Karena hukum piramid yang bawah lebih besar jadi yang alay makin banyak," kata Deddy.
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |