Grid.ID - Konflik berujung perang antara Indonesia dan Malaysia pernah terjadi puluhan tahun lalu.
Perseteruan ini akhirnya memunculkan semboyan Ganyang Malaysia hingga Presiden Soekarno menggelar Operasi Dwikora.
Kala itu Indonesia membentuk pasukan yang terdiri atas para sukarelawan dan gabungan pasukan TNI/Polri.
Sementara Malaysia langsung didukung secara penuh oleh militer Inggris yang mana kekuatan militernya sulit diimbangi Indonesia.
Inggris sendiri menyatakan tidak main-main untuk membela Malaysia.
Inggris juga mengancam akan membom Jakarta menggunakan pesawat pembom nuklir jarak jauh, Avro Vulcan.
Sebagai pesawat pembom jarak jauh dan bisa menempuh jarak lebih 4000 km, Vulcan yang saat itu sudah berpangkalan di Darwin, Australia, bisa dengan mudah 'membantai' Jakarta.
Baca Juga: Perceraian Kedua Orang Tuanya Bikin Trauma, Maya Septha Akui Dulu Sempat Takut untuk Menikah
Namun demikian, Presiden Soekarno ternyata tidak takut atas ancaman pemboman oleh Inggris, karena Jakarta sudah memiliki sistem pertahanan udara yang kuat berupa pangkalan-pangkalan rudal jarak jauh SA-2 Guideline yang dibeli dari Rusia.
Terlebih, pihak AS dan Inggris merupakan negara yang paling takut terhadap rudal SA-2.
Sebab, pada tahun 1960-an satu unit pesawat mata-mata AS, U-2, pernah ditembak jatuh Rusia menggunakan rudal SA-2, ketika sedang terbang di atas Moskow.
Rudal SA-2 yang merupakan andalan Rusia di tahun 1960-an dikenal bisa dengan mudah menghantam sasaran pada jarak 20.000 km, sementara pembom Vulcan hanya bisa terbang pada ketinggian maksimal 17.000 km.
Baca Juga: Hati-hati, Kebiasaan saat Menggunakan Toilet Duduk ini Bisa Sebarkan Bakteri Berbahaya ke Udara!
Berkat rudal-rudal SA-2 yang sudah digelar secara merata di sekitar Jakarta seperti di Tangerang, Cilincing, Cilodong, dan Pondok Gede, Vulcan yang telah bersiap untuk menyerang Jakarta pun tidak berani berkutik.
Namun, pasca-pemerintahan Bung Karno, Indonesia terutama Jakarta, tidak dipertahankan lagi oleh sistem pertahanan udara yang diperkuat rudal-rudal jarak jauh, apalagi senjata antirudal, sehingga menjadi kawasan yang sangat rawan oleh serangan pesawat pembom atau rudal balistik musuh.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Ketika Bung Karno Punya Rudal Pertahanan Udara SA-2 Buatan Rusia, Pesawat Pembom Nuklir Inggris pun Tidak Berani Menyerang Jakarta"
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |