Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Istri dari korban bunuh diri di Galaxy Mall, Edwin Jaya Lowanto, mengaku kalau gerak-gerik suaminya itu sudah terlihat aneh selama beberapa bulan terakhir.
Bahkan hingga sore hari sebelum peristiwa nahas ini berlangsung, gerak-gerik korban Edwin masih cukup aneh.
Korban yang berencana pergi bersama istri dan anaknya itu terlihat bungkam selama perjalanan menuju tempat hiburan.
"Awalnya mereka ingin jalan-jalan berdua dengan anaknya. Belum sampai mall, suaminya ada perubahan. Kok diem gak bicara," terang Kapolsek Mulyosari, Kompol Enny P Rustam, seperti yang dikutip dari surya.co.id.
Bahkan ketika berkendara, Edwin seperti tidak serius.
"Pas nyetir itu kok gigi satu aja (persneling), istrinya bilang 'Saya aja yang nyetir'. Tapi korban enggak menghiraukan," lanjut Enny.
Akhirnya sang istri pun meminta untuk diturunkan di tengah jalan lalu pulang sendiri bersama anaknya lantaran takut terjadi sesuatu.
"Istrinya takut bahaya, kan bawa anak. Dia minta turun lalu pulang," kata Enny.
Korban Edwin pun melanjutkan perjalanan ke mal sendirian.
Namun siapa sangka, itu menjadi momen terakhir baginya untuk melihat korban.
Karena seperti yang diberitakan surya.co.id sebelumnya, seorang pria di Surabaya ditemukan tewas bunuh diri pada Selasa (03/12/2019) malam.
Korban adalah Edwin Jaya Lowanto (39), warga Dharmahusada, Surabaya.
Ia bunuh diri dengan cara melompat dari lantai empat Galaxy Mall 3 Surabaya.
Petugas BPB Linmas, Satpol PP dan anggota kepolisian setempat langsung datang guna melakukan oleh TKP.
Lokasi tempat pria itu pun langsung dipasangi garis polisi dan tubuh pria nahas tersebut ditutupi kain selimut.
Saat ditemukan, korban tampak mengenakan kaus hitam bermotif minimalis dan celana jins warna biru donker.
Kemudian di saku celana kiri korban, polisi menemukan kontak mobil Xenia beserta STNK atas nama korban.
Selain itu, kondisi mayat korban sungguh mengenaskan.
Petugas sampai harus menata cuilan anggota tubuh korban yang terpental tak beraturan akibat kuatnya hujaman saat dia lompat dari lantai empat mall tersebut.
Menurut Kapolsek Mulyosari, Enny P Rustam, korban diduga bunuh diri.
"Dugaan sementara, korban bunuh diri," kata Enny, seperti yang dikutip dari surya.co.id.
Baca Juga: Kelamaan Cuti Nikah hingga Disanksi Denda Rp 7 Miliar dari Perusahaan, Kopilot Wings Air Bunuh Diri
Mayat korban pun langsung dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya untuk menjalani autopsi.
Sementara itu, sang istri beserta kedua mertua korban langsung datang untuk memastikan kebenaran kejadian ini.
Dan tangis pilu pun pecah saat mengetahui bahwa benar adanya kalau korban adalah suaminya.
Cukup lama, perempuan berambut sebahu itu menangisi kepergian suaminya untuk selama-lamanya.
Lebih lanjut, Enny menduga kalau korban nekat mengakhiri hidupnya karena sedang depresi.
Hal tersebut ia simpulkan dari hasil keterangan sang istri.
"Dari awal sudah disampaikan istrinya bahwa korban sedikit depresi. Dalam bulan-bulan ini agak aneh," pungkasnya.
Melansir dari laman kompas.com, orang dengan gangguan cemas dan depresi sebaiknya segera mendapatkan pengobatan.
Hal ini sangat berguna untuk kesembuhan sang pasien itu sendiri karena masalah depresi itu lebih kompleks dari apa yang orang awam lihat.
Baca Juga: Dituntut Kerja 12 Jam Sehari dalam Sistem Shifting, Seorang Perawat Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Menurut dr Andri, SpKJ, FAPM, pemberian obat antidepresan menjadi sangat penting disamping pendampingan psikiater itu sendiri.
Kemudian untuk waktunya sendiri tergantung dari respon tiap-tiap pasien.
Rentang waktu pengobatan antara 6-12 bulan sejak gejala membaik (hilang) adalah yang disarankan.
(*)
Source | : | kompas,Surya |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |