Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi.
Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan.
Penyandang disabilitas pun tidak dapat bersosialisasi secara setara.
Guna menunjang kehidupan para penyandang disabilitas, pemerintah dan masyarakat dianggap perlu mengakomodasi kebutuhan mereka.
Akomodasi berupa penyesuaian rancang bangun gedung, bangunan, sarana transportasi serta berbagai aspek penunjang kehidupan lain.
Hal ini berguna untuk mendukung aktivitas disable dalam kehidupan sosial.
Tapi apa jadinya jika akomodasi yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan kaum difabel?
Dilansir Grid.ID dari akun twitter Nur Hadi A, @nurhadi_a, yang mengunggah sebuah foto pada 9 Maret 2018.
Kursi ruda tdk bisa lewat. Nderek prihatos mas Didik, sy berusaha berprasangka baik pd para petugas dr pemkot/pemkabnya. Mungkin mrk saat bikin perencanaan itu sdg khilaf, inshaa Allah, foto itu akan menyadarkan para pihak yg terkait. Semoga [????] [????] pic.twitter.com/uuMYpz5QyI
— Nur Hadi A (@nurhadi_a) March 9, 2018
"Kursi ruda tdk bisa lewat. Nderek prihatos mas Didik, sy berusaha berprasangka baik pd para petugas dr pemkot/pemkabnya. Mungkin mrk saat bikin perencanaan itu sdg khilaf, inshaa Allah, foto itu akan menyadarkan para pihak yg terkait," tulis akun @nurhadi_a.
Dalam foto yang dibagikan akun @nurhadi_a, terlihat seorang penyandang difabel tak dapat melintasi trotar.
Pasalnya, meski sudah dibantu didorong oleh anak kecil, kursi roda penyandang difabel itu tak dapat melintas.
Kursi roda tertahan adanya bollard atau patok untuk pengguna kursi roda yang tak sesuai dengan peruntukannya.
(Mengharukan, Laki-Laki Ini Buta Namun Selama 29 Tahun Ia Mampu Mengendong Istrinya yang Difabel)
Foto ini menjadi viral dengan lebih dari 1500 akun melakukan retweet dan memberi beragam komentar.
Akun @nurhadi_a mengungkap bahwa foto tersebut merupakan kiriman dari sahabat difabelnya di Semarang.
Sementara itu, seorang netizen berbagi foto lain di dalam komentar yang diunggah akun @nurhadi_a tersebut.
Kalau di surabaya seperti ini. pic.twitter.com/jQ9nFNHdub
— d_kecil (@Deny_ARF) March 10, 2018
Tampaknya pemasangan bollard atau patok serupa ada di Surabaya justru dianggap sangat membantu penyandang difabel berjalan di trotoar. (*)
Liburan ke Jepang Bareng Atta Halilintar dan Aurel, Ashanty dan Anang Alami Insiden Ini di Bandara
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |